BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu strategi yang dapat diterapkan dalam pembelajaran di kelas adalah pembelajaran kooperatif. Pembelajaran kooperatif telah dikembangkan melalui riset ilmiah diberbagai negara di dunia, sehingga sitematikanya dapat diterapkan disemua tingkat pendidikan dan di semua mata pelajaran. Strategi pembelajaran kooperatif telah dikembangkan dalam berbagai tipe variasi, di antaranya adalah Think-Pair-Share, Students Teams Achievement Devition, Teams Games-Turnament, Jigsaw, dan sebagainya. Tipe pembelajaran tersebut memiliki penekanan yang berbeda tetapi semuanya masih dalam konsep regular dari pembelajaran kooperatif. Misalnya, Think-Pair-Share memiliki penekanan terhadap pengembangan kemampuan siswa menguji ide dan pemahamannya sendiri dan menerima umpan balik. Sedangkan Teams Games-Tournament menekankan pada tanggung jawab individu dalam berkonstribusi terhadap kesuksesan kelompok dalam suasana kompetitif dan lainnya. Dan pada makalah ini akan penulis paparkan lebih lanjut hal-hal yang bersangkutan dengan strategi pembelajaran kooperatif.
B. Rumusan Masalah
a. Apa pengertian strategi pembelajaran koperatif ?
b. Bagaimana kelebihan dan kelemahan strategi pembelajaran koperatif ?
c. Bagimana penerapan strategi pembelajaran koperatif ?
C. Tujuan Pembahasan
a. Untuk mengetahui pengertian strategi pembelajaran koperatif.
b. Untuk mengetahui kelebihan dan kelemahan strategi pembelajaran koperatif.
c. Untuk mengetahui penerapan strategi pembelajaran koperatif.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Strategi Pembelajaran Kooperatif
Menurut Kagan, pembelajaran kooperatif adalah strategi pengajaran yang sukses di mana tim kecil, masing-masing dengan siswa dari tingkat kemampuan yang berbeda, menggunakan berbagai aktivitas belajar untuk meningkatkan pemahaman mereka tentang suatu subjek. Setiap anggota tim bertanggung jawab tidak hanya untuk belajar apa yang diajarkan tetapi juga untuk membantu rekan belajar, sehingga menciptakan suasana prestasi bersama-sama. Siswa bekerja melalui penugasan sampai semua anggota kelompok berhasil memahami dan menyelesaikannya.
Beberapa poin definisi strategi pembelajaran kooperatif yaitu :[1]
1. Pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran yang secara sadar menciptakan interaksi yang silih asah sehingga sumber belajar bagi siswa bukan hanya guru dan buku ajar, tetapi juga sesama siswa.
2. Pembelajaran kooperatif adalah sistem pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk bekerja sama dengan sesama siswa dalam tugas-tugas yang terstruktur,dan dalam sistem ini guru bertindak sebagai fasilitator.
3. Pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran yang secara sadar dan sistematis mengembangkan interaksi yang silih asah, silih asih, dan silih asuh antarsesama.
B. Kelebihan Dan Kekurangan Pembelajaran Kooperatif
a. Kelebihan Pembelajaran Kooperatif
1. Melalui SPK siswa tidak terlalu menggantungkan pada guru, akan tetapi dapat menambah kepercayaan kemampuan berpikir sendiri, menemukan informasi dari berbagai sumber, dan belajar dari siswa yang lain.
2. SPK dapat mengembangkan kemampuan mengungkapkan ide atau gagasan dengan kata-kata secara verbal dan membandingkannya dengan ide-ide orang lain.[2]
3. Dapat membantu anak untuk respek pada orang lain dan menyadari akan segala keterbatasannya serta menerima segala perbedaan.
4. Dapat membantu memberdayakan setiap siswa untuk lebih bertanggung jawab dalam belajar.
5. Merupakan suatu strategi yang cukup ampuh untuk meningkatkan prestasi akademik sekaligus kemampuan sosial, termasuk pengembangan rasa harga diri, hubungan interpersonal yang positif dengan yang lain, mengembangkan keterampilan mengatur waktu, dan sikap positif terhadap sekolah.
6. Melalui SPK dapat mengembangkan kemampuan siswa untuk menguji ide dan pemahamannya sendiri, menerima umpan balik. Siswa dapat berpraktik memecahkan masalah tanpa takut membuat kesalahan, karena keputusan yang dibuat adalah tanggung jawab kelompoknya
7. SPK dapat meningkatkan kemampuan siswa menggunakan informasi dan kemampuan belajar abstrak menjadi nyata.
8. Interaksi selama kooperatif berlangsung dapat meningkatkan motivasi dan memberikan rangsangan untuk berpikir.
b. Kekurangan Pembelajaran Kooperatif
Dalam pembelajaran kooperatif terdapat beberapa kekurangan:
1. Untuk memahami dan mengerti filosofi SPK memang butuh waktu.Ciri utama SPK adalah siswa saling membelajarkan. Oleh karena itu, jika tanpa teaching yang efektif, maka dibandingkan dengan pengajaran langsung dari guru, bisa terjadi cara belajar yang demikian apa yang seharusnya dipelajari dan dipahami tidak pernah dicapai oleh siswa.
2. Penilaian yang diberikan dalam SPK didasarkan kepada hasil kerja kelompok. Namun demikian, guru perlu menyadari, bahwa sebenarnya hasil atau prestasi yang diharapkan adalah prestasi setiap individu siswa.
3. Keberhasilan SPK dalam upaya mengembangkan kesadaran berkelompok memerlukan periode waktu yang cukup panjang. Dan hal ini tidak mungkin tercapai hanya dengan satu kali atau sekali-sekali penerapan strategi ini.
4. Walaupun kemampuan bekerja sama merupakan kemampuan yang sangat penting untuk siswa, akan tetapi banyak aktifitas dalam kehidupan yang hanya didasarkan kepada kemampuan secara individual. Oleh karena itu idealnya melalui SPK selain siswa belajar bekerja sama, siswa juga harus belajar bagaimana membangun kepercayaan diri.[3]
C. Penerapan Strategi Pembelajaran Koperatif
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Satuan Pendidikan : MI Insan Cendekia Blora
Mata Pelajaran : Fiqih
Kelas / semester : IV / 1
Pertemuan ke : II
Alokasi waktu : 2 x 35 menit
- Standar Kompetensi
Mengetahui ketentuan zakat
- Kompetensi Dasar
1.1 Menjelaskan macam-macam zakat
- Indikator
- Siswa mampu menjelaskan pengertian zakat
- Siswa mampu merumuskan macam-macam zakat dengan benar.
- Siswa dapat membedakan orang yang berhak menerima zakat dengan orang yang tidak berhak menerima zakat
- Siswa mampu menyebutkan faedah zakat dari berbagai segi.
- siswa dapat menjelaskan hikmah zakat dengan benar.
- Tujuan Pembelajaran
Dengan metode Active knowledge sharing, Learning Tournament, Interactive Lecturing didukung media grafis maka siswa diharapkan dapat menjelaskan macam-macam zakat
- Materi Pembelajaran
Pengertian zakat, macam-macam zakat, orang yang berhak menerima zakat, dan Hikmah zakat dari berbagai segi (terlampir)
- Metode dan Strategi Pembelajaran
- Active knowledge sharing
- Learning Tournament
- Interactive Lecturing
- Langkah-langkah pembelajaran
Tahap |
Kegiatan |
Alokasi waktu |
Awal |
|
10 menit |
Inti |
|
50 menit |
Penutup |
|
10 menit |
- Sumber pembelajaran
- Media/ Alat:
White board, Spidol, Laptop, LCD
- Referensi
Buku paket Fiqh MTs kelas III terbitan Departemen Agama RI
Panduan Pintar Zakat. H.A. Hidayat, Lc. & H. Hikmat Kurnia. Qultum Media. Jakarta. 2008.
Artikel Tuntunan Zakat Mal Pada MediaMuslim.Info.
Kutipan dari Wikipedia Bahasa Indonesia, Ensiklopedia bebas
- Penilaian
- Partisipasi siswa dalam pembelajaran (terlampir)
- Tes lisan secara spontan
- sebutkan makna zakat secara bahasa dan istilah !
- jelaskan macam macam zakat !
- jelaskan hikmah zakat bagimu dan bagi orang lain !
Penugasan: mencari dalil yang berkenaan dengan zakat
Kepala Madrasah
………………….. |
Guru Mata pelajaran
………………………… |
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pembelajaran kooperatif adalah sistem pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk bekerja sama dengan sesama siswa dalam tugas-tugas yang terstruktur,dan dalam sistem ini guru bertindak sebagai fasilitator.
Pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran yang secara sadar dan sistematis mengembangkan interaksi yang silih asah, silih asih, dan silih asuh antarsesama.
Kelebihan Strategi pembelajaran Koperatif
1. Melalui SPK siswa tidak terlalu menggantungkan pada guru, akan tetapi dapat menambah kepercayaan kemampuan berpikir sendiri, menemukan informasi dari berbagai sumber, dan belajar dari siswa yang lain.
2. SPK dapat mengembangkan kemampuan mengungkapkan ide atau gagasan dengan kata-kata secara verbal dan membandingkannya dengan ide-ide orang lain.
Kekurangan Strategi Pembelajaran Koperatif
1. Untuk memahami dan mengerti filosofi SPK memang butuh waktu.Ciri utama SPK adalah siswa saling membelajarkan. Oleh karena itu, jika tanpa teaching yang efektif, maka dibandingkan dengan pengajaran langsung dari guru, bisa terjadi cara belajar yang demikian apa yang seharusnya dipelajari dan dipahami tidak pernah dicapai oleh siswa.
2. Penilaian yang diberikan dalam SPK didasarkan kepada hasil kerja kelompok. Namun demikian, guru perlu menyadari, bahwa sebenarnya hasil atau prestasi yang diharapkan adalah prestasi setiap individu siswa.
DAFTAR PUSTAKA
Gulo, W. 2002. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Grasindo
Sanjaya, Wina. 2011. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group
Wena, Made. 2010. Strategi Pembelajaran Inovatif Kotemporer. Jakarta : PT.
Bumi Aksara