KATA PENGANTAR
الرَّحِيمِ الرَّحْمنِ اللهِ بِسْمِ
Alhamdulillah
puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia
nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Elastitas
Permintaan Dan Penawaran”
pembuatan makalah dengan tepat waktu. Tidak lupa shalawat dan berangkai salam
selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang merupakan inspirator terbesar dalam segala
keteladanannya. Tidak lupa penulis sampaikan terima kasih kepada Dosen mata
kuliah Pengantar Ekonomi Mikro
yang telah memberikan arahan dan bimbingan dalam pembuatan makalah ini, orang
tua yang selalu mendukung kelancaran tugas kami, serta pada anggota tim yang
selalu kompak dan konsisten dalam penyelesaian tugas ini.
Akhirnya penulis sampaikan terima kasih atas perhatiannya terhadap makalah ini,
dan penulis berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi tim penulis khususnya
dan pembaca yang budiman pada umumnya. Tak ada gading yang tak retak, begitulah
adanya makalah ini. Dengan segala kerendahan hati, saran-saran dan kritik yang
konstruktif sangat penulis harapkan dari para pembaca guna peningkatan
pembuatan makalah pada tugas yang lain dan pada waktu mendatang.
Tanjung
Pura April, 2016
Tim Penulis
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam
kehidupan sehari-hari, kita seringkali menemukan istilah permintaan dan
penawaran. Ketika dua orang atau lebih sedang berbincang-bincang dalam
menentukan harga pas pada suatu barang, maka secara otomatis pastinya
permintaan dan penawaran telah terjadi diantara mereka.
Dengan
adanya permintaan dan penawaran, maka dengan sendirinya mekanisme pasar akan
terwujud sehingga harga pasar dapat ditentukan. Harga akhir dari suatu barang
yang tercapai dari kegiatan tawar-menawar serta minta-meminta antara penjual
dan pembeli dinamakan harga keseimbangan (equilibrium price).
Akan
tetapi, permintaan, penawaran serta harga yang mungkin muncul tidaklah menetap,
ia bisa saja mengalami perubahan atau pergesaran nila yang ditimbulkan oleh
mekanisme pasar dan beberapa faktor internal ataupun eksternal lainnya.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang di maksud Sumbangan Analisis
Elastitas Permintaan ?
2. Apa yang di maksud Koefisien dan Elastisitas
Permintaan ?
3. Apa yang di maksud Jenis Elastisitas
Permintaan ?
4. Bagaiman jenis elastisitas Permintaan ?
5. Bagaimana Elastisitas Penawaran ?
C. Tujuan
1. Mengetahui apa itu Sumbangan Analisis Elastitas Permintaan
2. Mengetahui apa itu Koefisien dan Elastisitas
Permintaan
3. Mengetahui apa itu Jenis Elastisitas
Permintaan
4. Mengetahui jenis-jenis elastisitas Permintaan
5. Mengetahui
Elastisitas Penawaran
BAB II
PEMBAHASAN
A. Sumbangan Analisis Etalistitas Pemintaan
Mengetahui
sampai di mana responsifnya perubahan permintaan sebagai akibat perubahan harga
perlu juga di perhatikan dalam anlisis ekonomi.dengan mengetahui besarnya
elastisitas dapat di ramalkan perubahan yang terjadi di pasar, yaitu bagaimana
harga dan jumlah barang yang di perjualbelikan berubah apabila terjai perubahan
dalam penawaran .contoh bahwa dapat menunjukkan dengan jelas bahwa perubahan
penawaran menimbulkan akibat yang sangat berbeda terhadap jumlah penjualan
apabila elastisitasnya berbeda. [1]
1. Dua kasus perubahan penawaran
Dalam
gambar 5.1 di tunjukkan dua kasus yang mengambarkan akibat perubahan penawara
terhadaap harga dan jumlah barang yang di perjualbelikan.dalam gambaran
tersebut terlihat penawaran bergeser kekiri dan pergeserannya adalah sama
besarnya.dalam kasus (i) kurva permintaan landai (tidak terlalu curam) dan
dalam kasus (ii) kurva permintaan menurun dengan curam. Perbedaan dalam kurva
permintaan di antara kedua kasus di atas ternyata menimbulkan akibat yang
berbeda terhadap perubahan harga dan jumlahbarang ynag diperjualbelikan
walaupun bentuk kurva penawaran adalah sama dan pergeserannya juga bersamaan.
Dalam
kasus (i) pada mulanya di misalkan kurva penawaran adalah SS dan kurva
permintaan adalah DD . Maka keseimbangan berada pada titik E.Harga adalah P dan
jumlah barang yang di perjual belikan adalah Q. Jika penawaran berkurang ,yaitu
kurvanya bergese dari SS menjadi S1 S1 maka keadaan
kesimbangan yang baru di tujukan oleh titik E1. Dengan dengan
demikan pergeseran kurva penawaran menyebab harga naik dari P ke P1 dan
jumlah barang yang di perjualbelikanberkurang dari Q menjadi Q1 .
Dalam
kasus (ii) perubahan yang berlaku juga sama sifatnya denagan dalam kasus (i),
yaitu pergesran kurva penawaran dari SS menjadi S1 S1
menyebab keadaan keseimbangan pindah dari titik E ke titik E1.
Perpindahan ini berarti harga naik dari P ke P1 dan jumlah yang di
perjualbelikan berkurang dari Q ke Q1.
Namun demikian, kalau dibandingkan perubahan dalam kasus (ii) dengan perubahan
kasus (i) dengan nyata dapat di lihat bahwa pergerasan dalam penawaran
menimbulkan akibat yang berbedaterhadap perubahan harga dan jumlah barang yang
di perjualbelikan . secara umum kita dapat megemukakan dua kesimpulan berikut :[2]
·
Apabila permintaan agar datar bentuknya (lantai),suatu
pergeseran kurva penawaran akan menimbulkan perubahan harga yang sedikit
,tetapi perubahan jumlah yang di perjual belikan cukup besar.
·
Apabila permintaan bentuknya menurun dengan sangat
curam,suatu pergeseran ke atas kurva penawaran akan menimbulkan perubahan harga
yang besar,tetapi perubahan jumlah yang di perjualbelikan adalah relatif kecil.
![]() |
Add caption |
2. Elastisitas
Permintaan
Elastistas
permintaan menujukkan perubahan jumlah permintaan ke atas suatu barang di
akbibatkan dari perubahan harga suatu barang tertentu.Hukum permintaan
menyatakanbahwa kalau harga suatu barang tertentu naik, maka jumlah permintaan
ke atas suatu barang berkurang (cetaris paribus), atau sebaliknya.Secara
kuantitantif daat di hitung besarnya perubahan harga barang itu sendiri
.Perhitungan tersebut di sebut sebagai elastisitas permintaan.Dengan kata
lain,elastisitaspermintaan (deman elasticity) adalah perbandingan antara
perubahan jumlah permintaan ke atas barang dengan perubahan harga barang itu
sendiri.[3]
3. Elastisitas
Harga Permintaan
Elastisitas
harga permintaan adalah derajat kepekaan atau respon jumlah permintaan akibat
berubahan harga barang atau dengan kata lain merupakan perbandingan dari pada
presentasi perubahan jumlah barang yang diminta dengan prosentase perubahan
dengan harga dipasar, sesuai dengan hokum permintaan, dimana jika harga naik,
maka kuantitas barang turun dan sebaliknya[4]
B. Koenfisien Permintaan Harga
Dalam analisis,elastisitas
permintaan harga lebih kerap dinyatakan sebagai elastisitas permintaan. Nilai
perbandingan antara persentasi perubahan jumlah di minta dengan persentasi
perubahan harga di sebut koefisiean elastisitas permintaan.dibawah ini di
terangkan dua cara untuk mengitung koefisien elastitas permintaan.
1. Rumusan perhitungan
1. Rumusan perhitungan
Koefiesien elastisitas
permintaan adalah suatu angka petunjuk yang menggambarkan sampai berapa
besarnya perubahan jumlah barang yang di mintak apa bila di bandingkan dengan
perubaha harga. Koefisien elastisitas permintaan di hitung dengan mengunakan rumus
di bawah ini :[5]

Misalkan harga beubah dari P menjdi
P1 dan jumlah barang yang di minta brubah dari Q menjadi Q1.
Dengan pemisahan ini rumus di atas dapat dinyatakan secara berikut :

Dengan rumus yang telah di terangkan
di atas sekarang dapatlah di hitun besarnya koefisien elastisitas permintaan,
atau dengan singkat elastisitas permintaan, apabila di ketahui besarnya
perubahn harga dan perubahan jumlah yang di minta. Untuk tujuan ini perhatikan
dua contoh berikut : kasus meningkat dan kasus menurun.[6]
2. Kasus Harga Menurun

Ternyata nilai yang di peroleh adalah negatif.Ini
merupakan keadaan yang selalu akan menjadi. Nilai yang negatif di sebabkan
karena harga dan jumlah barang yang di minta mengalami perubhan ke arah yang
berbaliknya. Penurunan harga menaikan permintaan, manakah kenaikan harga menurunkan permintaan. Di dalam
perhitungan koefisien elastisitas, tanda negatif itu biasanya di abaikan.
Berarti nilai koefisian elastisitas permintaan beras di atas adalah 2. Apakah
makna dari nilai tersebut? Nilai tersebut berarti bahwa perubahan harga
sebanyak 1 persen menimbulkan perubahan permintaan sebanyak 2 persen. Dalam
contoh diatas di atas, pengurangan harga sebanyak 25 persen (Rp 1000/Rp 4000
menjadi) menambah permintaan sebanyak 50 persen (5000 kg/ 10000 Kg).[7]
3. Kasus Harga Meningkat

Perhitungan yang belakang ini menunjukkan bahwa koefisien elastisitas yang kedua adalah berbeda dengan yang pertama . keadaan seperti itu adalah keadaan yang akan selalu berlaku. Walaupun rumus dan cara perhitungan yang di gunakan dalam menentukan besarnya koefisien elastisitas adalah sama dengan sebelumny (perbedaan hanyalah pada mulanya dilihat perubahan itu sebagai suatu proses penurunan harga dan sesudah itu sebagai proses kenaikan harga) perhitungan akan memperoleh koefisien elastisistas yang berbeda . Jelaslah bahwa rumus untuk mengitung koefisien elastisitas yang telah di terangkan di atas adalah kurang memuaskan . oleh karena kelamahan yang baru saja di terangkan,
C. Kuva Permintaa dan Elastisitas Permintaan
Seperti yang di
tunjukan dalam contoh yang berikut,sepanjang suatu kurva permintaan nilai
koenfisien elastisitasnya berbeda. Walaupun demikian, dalam analisis umum,
kurva permintaan di golongkan kepada golongan elatis atau tidak elatis berdasarkan
bentuk dari kurva tersebut.[8]
1. Elastisitas
Sepanjang Kurva Permintaan Garis Lurus
Dalam
satu kurva permintaan yang berbentuk garis lurus, Koefisien elastisitasnya
adalah berbeda-beda di berbagai tingkat harga.Untuk melihat buktinya
perhatikanlah contoh yang di kemukakan dalam Tabel 5.1 dan selanjutnya di
gambarkan dalam gambar 5.2. dalam Tabel 5.1 di kemukakan daftar permintaan
terhadap buah manggis di dalam sesuatu pasar . Selanjutnya berdasarkan kepada
angka-angka dalam tabel 5.1,dalam gambar 5.2 di lukiskan kurva permintaan
terhadap manggis di pasar tersebut. Dalam Tabel 5.1 juga di hitung koefisien
elastisitas permintaan untuk empat perubahan harga yang berikut:[9]
·
Apabila harga berubah dari Rp 1000 menjadi Rp 800
(keadaan I)
·
Apabila harga berubah dari Rp 800 menjadi Rp 600 (keadaan II)
·
Apabila harga berubah dari Rp 600 menjadi Rp 400 (keadaan
III)
·
Apabila harga berubah dari Rp 400 menjadi Rp 200 (keadaan
IV)
TABEL 5.1
Daftar Permintaan Terhadap Manggis
Daftar Permintaan Terhadap Manggis

Gambar 5.2
Kurva Permintaan dan Koefisien Elastisitas Permintaan Manggis[10]

- Permintaan tidak elastis sempurna : elastisitas. Perubahan harga tidak mempengaruhi jumlah yang diminta. Dengan demikian, kurvanya berbentuk vertikal. Kurva berbentuk vertikal ini berarti bahwa berapapun harga yang ditawarkan, kuantitas barang/jasa tetap tidak berubah. Contoh barang yang permintaannya tidak elastis sempurna adalah tanah (meskipun harganya naik terus, kuantitas yang tersedia tetap terbatas), lukisan milik pelukis yang telah meninggal (berapapun harga yang ditawar atas lukisan, pelukis tersebut tidak akan mampu menambah kuantitas lukisannya), dan contoh lainnya yang sejenis.
- Permintaan tidak elastis : elastisitas Prosentase perubahan kuantitas permintaan dari prosentase perubahan harga. Contoh permintaan tidak elastis ini dapat dilihat diantaranya pada produk kebutuhan. Misalnya beras, meskipun harganya naik, orang akan tetap membutuhkan konsumsi beras sebagai makanan pokok. Karenanya, meskipun mungkin dapat dihemat penggunaannya, namun cenderung tidakakan sebesar kenaikan harga yang terjadi. Sebaliknya pula, jika harga beras turun konsumen tidak akan menambah konsumsinya sebesar penurunan harga. Ini karena konsumsi beras memiliki keterbatasan (misalnya rasa kenyang). Contoh lainnya yang sejenis adalah bensin. Jika harga bensin naik, tingkat penurunan penggunaannya biasanya tidak sebesar tingkat kenaikan harganya. Ini karena kita tetap membutuhkan bensin untuk bepergian. Sama halnya, ketika harganya turun, kita juga tidak mungkin bepergian terus menerus demi menikmati penurunan harga tersebut. Karakteristik produk yang seperti ini mengakibatkan permintaan menjadi tidak elastis.
- Permintaan uniter elastis : elastisitas. Prosentase perubahan kuantitas permintaan prosentase perubahan harga. Contoh produk yang elastisitasnya uniter tidak dapat disebutkan secara spesifik. Jenis permintaan ini sebenarnya lebih sebagai pembatas antara permintaan elastis dan tidak elastis, sehingga belum tentu ada produk yang dapat dikatakan memiliki permintaan uniter elastis.
- Permintaan elastis : elastisitas . Prosentase perubahan kuantitas permintaan prosentase perubahan harga. Ini sering terjadi pada produk yang mudah dicari substitusinya. Misalnya saja pakaian, makanan ringan, dan lain sebagainya. Ketika harganya naik, konsumen akan dengan mudah menemukan barang penggantinya.
- Permintaan elastis sempurna : elastisitas tak terhingga. Dimana pada suatu harga tertentu pasar sanggup membeli semua barang yang ada di pasar. Namun, kenaikan harga sedikit saja akan menjatuhkan permintaan menjadi 0. Dengan demikian, kurvanya berbentuk horisontal. Contoh produk yang permintaannya bersifat tidak elastis sempurna diantaranya barang/jasa yang bersifat komoditi, yaitu barang/jasa yang memiliki karakteristik dan fungsi sama meskipun dijual di tempat yang berbeda atau diproduksi oleh produsen yang berbeda.[12]
Factor Yang Mempengaruhi Elastisitas Harga
Permintaan
“Ada beberapa factor yang menentukan elastis
harga permintaan, yaitu:
1. Tersedia atau tidaknya barang pengganti
dipasar
2. Jumlah pengguna atau tingkat kebutuhan dari
barang tersebut
3. Jenis barang dan pola preferensi konsumen
4. Priode waktu yang tersedia untuk menyesuaikan
terhadap perubahan harga atau priode waktu penggunaan barang tersebut
E. Elastisitas Penawaran
Elastisitas penawaran ialah perbandingan
antara seberapa besar perubahan jumlah barang yang ditawarkan sebagai akibat
dari perubahan harga.Dalam menerangkan mengenai hukum penawaran pada bab yang
lalu telah di terangkan bahwa perubahan harga akan mengubah jumlah penawaran.
Oleh sebab itu konsep elastisitas juga dapat digunakan untuk menerangkan
perubahan penawaran. Elastisitas permintan mengukur resfonsif permintaan yang
di timbulkan oleh perubahan harga[14]
Kita
juga dapat mengaitkan elasitilitas penawaran dengan berbagia variabel seperti
tingkat bunga ,upah,dan harga bahan mentah dan barang setengah jadi lainya yang
di gunakan untuk produksi suatu barang. Sebagai contoh,bagi sebagian besar
barang manufaktur,elastisitas penawaran terhadap harha bahan mentah negatif.
Peningkatan harga input bahan mentah berarti biaya yang lebih tinggi bagi
perusahaan : dengan menganggap variabel lain konstan maka kuantitas peawaran
akan menurun.[15]

Untuk
tujuan perhitungan rumus di atas perlu di ubah menjadi :

Keterangan
:
ES = elatisitas penawaran
QB = jumlah yang di tawarkan
QA = penawaran yang asal
PB = tingkat harga yang baru
PA = tingkat harga yang asal
1. Tingkat Elastis Kurva Penawaran
Elastisitas
penawaran mempunyai sifat-sifat yang bersam dengan elatisitas permintaan yaitu
terdapt lima tingakat elastisitas : elastis sempurna,elastis,elatisitas
uniter,dan tidak elastis sempurna.[16]

Elastitas sempurna wujud apabila penjual bersedia menjual
semua barangnya pada suatau harga tertentu .Apabila penawaran sesuatu barang
bersifat elstitas sempurna , kurva peawaranya sejajar dengan sumbu datar
Tidak
elastis sempurna (kurva penawarannya sejajar sumbu tegak) wujud apabila penjual
sama sekali tidak dapat menambah penawaranya walaupun harga bertambah tinggi.
Gambar (i) dan (ii) mengambarkan bentuk dari elatisitas penawarn yang elastis
sempurna (so) dan tidak elastis sempurna (S1).
Kurva
penawaran tidak elastis, elatisnya uniter elatis ,di tunjukan dalam gambar
(iii) hingga (v) .kurva kurva penawaran enalitasnya uniter (S3)
apabila perubahan tersebut bermula dari titik nol .kurva penawaran adalah tidak
elestis (S4) apabila perubahan harga menimbulkan perubahan yang
relatif kecil terhadap penawaran. Dan kuva penawaran adalah elastis (S3)
apabila perubahan harga menyebabkan perubahan yang relatif besar terhadap
penawaran.
2. Factor-Faktor Yang Mempengaruhi Elastisitas
Penawaran
Ada dua factor yang dikatakan sangat penting didalam menentukan elastisitas penawaran, yaitu: sifat dari perubahan biaya produksi dan jangka waktu dimana penawaran tersebut dianalisis.[17]
Ada dua factor yang dikatakan sangat penting didalam menentukan elastisitas penawaran, yaitu: sifat dari perubahan biaya produksi dan jangka waktu dimana penawaran tersebut dianalisis.[17]
Para ahli ekonomi membedakan tiga waktu atau masa bagi
produsen dalam rangka menyesuaikan jumlah barang yang akan ditawarkan dengan
perubahan harga tersebut. Adapun tiga waktu tersebut adalah:
1.Tiga immediate Run/ Momentary Period/ M,arket Period, suatu priode waktu yang sangat pendek, dimana jumlah barang yang terdapat dipasar tidak dapat dirubah, yaitu hanya sebanyak yang ada dipasar, kurva penawarannya in elastis sempurna.
2. The short run, adalah suatu priode waktu yang cukup panjang bagi suatu perusahaan untuk memproduksi barang, tetapi tidak cukup panjang untuk mengembangkan kapasitas atau masuk pasar bagi perusahaan baru,kurva unity.
3. The long run, adalah suatu priode waktu yang sangat panjang bagi perusahaan baru untuk masuk kedalam pasar dan bagi perusahaan lama untuk membuat perencanaan untuk mengembangkan perusahaan yang lebih memungkinkan untuk menyesuaikan diri dengan perubahan harga, bentuk kurva penawarannya lebih elastis.[18]
1.Tiga immediate Run/ Momentary Period/ M,arket Period, suatu priode waktu yang sangat pendek, dimana jumlah barang yang terdapat dipasar tidak dapat dirubah, yaitu hanya sebanyak yang ada dipasar, kurva penawarannya in elastis sempurna.
2. The short run, adalah suatu priode waktu yang cukup panjang bagi suatu perusahaan untuk memproduksi barang, tetapi tidak cukup panjang untuk mengembangkan kapasitas atau masuk pasar bagi perusahaan baru,kurva unity.
3. The long run, adalah suatu priode waktu yang sangat panjang bagi perusahaan baru untuk masuk kedalam pasar dan bagi perusahaan lama untuk membuat perencanaan untuk mengembangkan perusahaan yang lebih memungkinkan untuk menyesuaikan diri dengan perubahan harga, bentuk kurva penawarannya lebih elastis.[18]
BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
Setiap perubahan harga akan mengubah kuantitas yang diminta. Akan tetapi sampai dimana setiap perubahan harga akan menimbulkan perubahan tersebut, berbedaan diantara satu barang dengan barang yang lain. Ada yang menimbulkan perubahan kuantitas yang besar, tetapi ada pula yang pertubahan kuantitasnya sangat kecil. Elastisitas permintaan dan penawaran merupakan ukuran yang menunjukan sampai dimana kuantitas yang diminta atau ditawarkan akan mengalami perubahan sebagai akibat dari suatu perubahan harga.
Setiap perubahan harga akan mengubah kuantitas yang diminta. Akan tetapi sampai dimana setiap perubahan harga akan menimbulkan perubahan tersebut, berbedaan diantara satu barang dengan barang yang lain. Ada yang menimbulkan perubahan kuantitas yang besar, tetapi ada pula yang pertubahan kuantitasnya sangat kecil. Elastisitas permintaan dan penawaran merupakan ukuran yang menunjukan sampai dimana kuantitas yang diminta atau ditawarkan akan mengalami perubahan sebagai akibat dari suatu perubahan harga.
DAFTAR PUSTAKA
Sukirno sadono.2013.Mikro ekonomi Teori Pengantar.jakarta:.Pt RajaGrapindo
Persada.
Sukirno, Sadono.2005.Teori
Pengantar Mikro Ekonomi.Jakarta: PT Raja Grafindo
Lukman. 2007. Pengantar
Teori Mikro Ekonomi. Jakarta UIN Jakarta Press
Pindyck Robet s.Daniel.Rubinifield. .2012.Mikro Ekonomi.Jakarta: erlangga.
Pindyck Robet s.Daniel.Rubinifield. .2012.Mikro Ekonomi.Jakarta: erlangga.
Bangun Wilsom.2010.teori ekonomi mikro.Bandung :Pt refika aditama
Pracoyo,Tri
Kunawangsih,Antyo.2006.Aspek Dasar
Ekonomi Mikro .Jakarta: Pt Gramedia Widiasarana Indonesia
Gilarso,T
2003.Pengatar Ilmu Ekonomi Mikro.Cet revisi 1.Yogyakarta: Kanisius
Krista, Ali Akbar Yulianto. 2007 .Pengantar Bisnis. Eds 4. Jakarta:
Salemba Empat.
[3]
Dr. Wilsom Bangun,teori ekonomi
mikro.(Bandung :Pt refika aditama.,2010),h,37
[4]
Drs. Lukman, M.Si, Pengantar Teori Mikro Ekonomi, (Jakarta: UIN Jakarta
Press, 2007), hal. 36
[5]
Sadono Sukirno,Mikro Ekonomi Teori pengantar (Jakarta:Pt
RajaGrafindo,cet. 3,2013),h.106
[6]
Tri Kunawangsih ,Pracoyo, Antyo..Aspek Dasar Ekonomi Mikro .(Jakarta: Pt
Gramedia Widiasarana Indonesia,2006) hal.179
[7] Ibid.hal 107.
[8]
Sadono Sukirno,Mikro Ekonomi Teori pengantar (Jakarta:Pt
RajaGrafindo,cet. 3,2013),h.109
[9]
Gilarso,T (2003).Pengatar Ilmu Ekonomi Mikro.Cet revisi
1.Yogyakarta:Kanisius
[10]
Sadono Sukirno,Mikro Ekonomi Teori pengantar (Jakarta:Pt RajaGrafindo,cet.
3,2013),h.111
[11] Ali
Akbar Yulianto, Krista .Pengantar Bisnis.
(Jakarta Eds 4: Salemba Empat. 2007)hal.134
[12]
Ibid.hal .135
[13]
Drs. Lukman, M.Si, Pengantar Teori Mikro Ekonom, hal. 40
[14]
Sadono Sukirno,Mikro Ekonomi Teori pengantar (Jakarta:Pt
RajaGrafindo,cet. 3,2013),h.117
[15] Robet s.pindyck, Daniel.Rubinifield.Mikro
Ekonomi (Jakarta: erlangga.2012),h.39
[16]
Sadono Sukirno,Mikro Ekonomi Teori pengantar (Jakarta:Pt
RajaGrafindo,cet. 3,2013),h.118
[17]
Sadono Sukirno, Mikro Ekonomi Teori Pengantar, hal. 117-119
[18]
Drs. Lukman, M.Si, Pengantar Teori Mikro Ekonomi,hal. 44
No comments:
Post a Comment