KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT, Tuhan seru sekalian alam. Shalawat dan salam
semoga dilimpahkan-Nya kepada Nabi Muhammad SAW yang diutus sebagai rahmat bagi
sekalian alam, berserta keluarga dan para sahabatnya serta para pengikutnya
yang setia sampai hari kemudian.
Makalah ini kami buat dengan maksud untuk menunaikan tugas kami mengenai “Proses Terbentuknya Alam Semesta Menurut Ipa dan Islam” Semoga makalah ini memberi banyak manfaat dan
memperluas ilmu pengetahuan.
Akhirnya, hanya kepada Allah SWT kami mohon, semoga usaha ini merupakan usaha
yang murni bagi-Nya dan berguna bagi kita sekalian sampai hari kemudian.
Dan tak lain yang kami harapkan adalah syafaat, berkah darimu ya Muhammad.
Semoga kita selalu dalam lindungan Illahi Rabbil Izzati, dan mampu meneladani
kemuliaan akhlaqmu yang teruntai di dalam sunnah-nabawiyahmu. Aamiin Ya Rabbal
Aalamiin.
Tanjung Pura, Maret, 2016
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penciptaan alam semesta dikaji melalui
penelitian secara ilmiah ataupun melalui tafsir-tafsir dengan membandingkan
ayat-ayat yang lain dalam Alquran. Dengan penelitian-penelitian tersebut maka
munculah berbagai teori tentang bagaimana proses penciptaan alam semesta. Salah
satu teori yang dikemukakan oleh ilmuan barat yaitu teori Big Bang atau teori dentuman besar, menurut teori
tersebut alam semesta diduga dari sebuah gumpalan raksasa bermasa jenis besar
karena gesekan antar atom terjadilah reaksi inti atom (nuklir) yang
menghasilkan energi yang sangat besar, partikel-partikelnya menyebar ke segala
arah kemudian membentuk galaksi, bintang, planet dan sebagainya. Sedangkan
dalam Alquran disebutkan bahwa proses penciptaan alam semesta itu terjadi dalam
kusun waktu enam masa. Alquran merupakan wahyu dari Allah swt. yang diturunkan
kepada Nabi Muhammad saw., untuk dijadikan pedoman hidup bagi umat manusia. Di
dalam Alquran terdapat berbagai ayat mulai dari ayat tentang alam sebelum
dunia, alam dunia, dan alam setelah dunia, ayat-ayat itu sebagai petunjuk bagi
manusia untuk berfikir, berfikir untuk meneliti apa tujuan ayat itu diturunkan.
Salah satu ayat yang banyak ilmuan teliti ialah ayat mengenai penciptaan alam
semesta dalam Alquran disebutkan:
Untuk
menjawab pertanyaan-pertanyaan di atas maka kita harus mengkaji lebih jauh
bagaimana penciptaan alam semesta yang sebenarnya dilihat dari kajian Alquran
dan sains dengan kecanggihan teknologi sekarang apakah sejalan ataukah
berlawanan. Dengan pemaparan di atas maka penulis tertarik untuk mengetahui
lebih jauh bagaimana alam semesta ini di ciptakan dengan membuat makalah ini..
BAB II
PEMBAHASAN
A. Alam Semesta
Alam semesta menurut orang Babylonia
(± tahun 700 -600 SM), merupakan suatu ruangan atau selengkup dengan bumi yang
datar sebagai lantainya dan langit beserta bintang sebagai atapnya. Jadi, alam semesta atau jagat raya
adalah suatu ruangan yang maha besar
yang didalamnya terdapat kehidupan
yang biotik dan abiotik, serta didalamnya terjadi segala peristiwa alam
yang baik dapat diungkapkan manusia maupun yang tidak. Apabila kita hendak
mempelajari alam semesta berarti kita mempelajari makro-kosmos, sebaliknya apabila mempelajari masalah
kecil,berarti kita mempelajari mkiro-kosmos.[1]
Apa iti Makrokosmos
dan mikrokosmos? Makrokosmos adalah alam yang begitu luas yang tak mampu
dibayangkan oleh akal pikiran karena sifatnya adalah tak terhingga sedangkan Mikrokosmos
adalah alam yang sangat kecil yang dapat melingkupi sistem-sistem yang terjadi
di dalam tubuh suatu organisme termasuk manusia itu sendiri, sistem yang
terjadi dalam suatu partikel yang sangat kecil yang dalam defenisi menurut Jhon
Dalton tokoh fisikawan dan kimawan bahwa zat yang paling kecil yang tidak dapat
dibagi-bagi menjadi bagian yang lebih kecil disebut ‘Atom’ yang dalam ukurannya tidak dapat dilihat dengan mata
telanjang yang berkisar pada hitungan bilangan berpangkat minus dalam satuan
milimikron.
B. Teori Pembentukan Alam Semesta Menurut Sains
a. Teori Big
Bang
Teori ini dikembangkan oleh George Lemaitre,teori ini
menyatakan bahwa adanya massa yang sangat besar dan mempunyai massa jenis yang
sangat besar, karena adanya reaksi inti kemudian meledak dengan hebat. Massa
tersebut mengembang dengan cepat menjahui pusat ledakan.Setelah miliaran tahun
kemudian membentuk kelompok kelompok yang disebut dengan galaksi galaksi dalam
system tata surya.
b. Teori
ekspansi dan kontraksi.
( mengembang dan memapat )
Teori ini berlandaskan pikiran bahwa ada suatu siklus
dan alam semesta, yaitu “masa ekspansi” dan “masa kontraksi”
diduga bahwa siklus ini berlangsung dalam waktu 30.000 juta tahun. Menurut
teori ini alam semesta terbentuk karna adannya siklus materi yang diawali
dengan masa ekspansi ( mengembang ) yang disiebabkan adanya reaksi inti
hydrogen,pada tahap ini terbentukla galaksi galaksii.galaksi dan bintang yang
telah terbentuk akan meredup dan memapat dimulai dengan keluar pancaran panas
yang sangat tinggi. Setelah memapat maka mengembang lagi dan memapat kembali. [2]
C. Teori Terbentuknya Tata Surya
1. Hipotesis Nebular
Hipotesis ini dkemukakan pertama kali oleh Lapcape pada
tahun 1796.[3]Ia
yakin bahwa sistem tata surya terbentuk dari kondensasi awan panas atau
kabut gas yang sangat panas.Pada proses
kondensasi tersebut ada sebagian yang terpisah
dan merupakan cincin yang mengelilingi pusat.Pusatnya itu menjadi sebuah
bintang dan matahari. Bagian yang mengelilingi pusat itu dengan cara yang sama
bekondensasi membentuk sesuatu formula yang serupa dengan terbentuknya matahari
tadi.Setelah mendinginkan benda-benda ini akan menjadi planet-planet seperti bumi dengan benda-benda
yang mengelilinginya berupa satelit,
2. Hipotesis Planetesimal
Lebih kurang seratus tahun setelah teori kabut
Kant-Laplace,pada tahun 1905, Thomas C.Chamberlin (geologiwan) dan Forest
R.Moulton (astronom) dari Chicago,USA mengemukakan teori baru yang disebut Teori
Planetesimal. Yaitu pada awalnya ada matahari kemudian matahari itu
didekati bintang sehingga terjadilah gaya tarik menarik dan terjadilah
peledakan hebat yang menyebabkan banyak gas mencuat keluar dari atmosfir
matahari. Gas yang mencuat tersebut berbentuk seperti kabut pilin (spiral),lalu
mengembun dan membeku menjadi planetesimal. Planetesimal itu tumbuh
terus,menarik bagian-bagian yang kecil sehingga terjadilah satelit atau bulan.
3. Hipotesis Pasang Surut Gas
`Dua
orang ilmuan dari inggris ,yaitu Sir James M.Jeans (astrofisikawan) dan Harold
Jeffrey (geofisikawan) pada tahun 1917 [4]mengemukakan
hipotesisnya yang disebut Hipotesis Pasang Surut Gas.Menurut teori ini
sekitar dua miliar tahun yang lalu,matahari
didekati oleh sebuah bintang yang besar(mungkin sebesar matahari),tetapi
tidak saling bertabrakan.Karena gaya tarik menarik,terjadilah tonjolan lidah
api yang berpijar dan merupakan gas yang panas.Bintang tersebut menjauh
kemudian tonjolan lidah api yang berpijar dari matahari tersebut lepas dari
matahari (dan tidak kembali ke
matahri).Bentuknya seperti cerutu,yang ujung-ujungnya runcung.Inilah sebabnya
bentuk-bentuk planet mulai dari kecil,besar,dan kecil lagi.
D. Teori Pembentukkan Alam Semesta Menurut Agama Islam
Pada dasarnya Islam memberikan landasan
yang nyata dalam setiap bidang kehidupan. Tidak saja dalam masalah-masalah
tauhid, ibadah, keimanan maupun sosial kemasyarakatan. Sekaligus mencakup di
bidang eksakta yang ada kaitannya langsung dengan fenomena alam semesta.Penciptaan alam semesta menurut Al-Qur’an salah satunya adalah menjelaskan bahwa alam semesta terbentuk melalui enam
masa,[5] seperti terkandung dalam surat al,a’raf ayat
54,

Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah
yang telah menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, lalu Dia bersemayam di
atas 'Arsy. Dia menutupkan malam kepada siang yang mengikutinya dengan cepat,
dan (diciptakan-Nya pula) matahari, bulan dan bintang-bintang (masing-masing)
tunduk kepada perintah-Nya. Ingatlah, menciptakan dan memerintah hanyalah hak
Allah. Maha Suci Allah, Tuhan semesta alam.
akan tetapi
penyebutan enam masa ini banyak menimbulkan permasalahan. Sebab, enam masa
tersebut ditafsirkan berbeda-beda, mulai dari enam hari, enam periode, hingga
enam tahapan. Oleh karena itu, pembahasan berikut mencoba menjelaskan maksud
enam masa tersebut dari sudut pandang keilmuan, dengan mengacu pada beberapa
ayat Al-Qur’an. Salah-satu ayat Al-Qur’an yang menyebutkan enam masa yaitu
sebagaimana dalam surat An-Nazi’at ayat 27-33 sebagai berikut :
1.
Masa 1 (An-nazi’at ayat 27) Penciptaan Langit Pertama
Kali
. بَنَاهَا
السَّمَاءُ ۚ أَمِ خَلْقًا أَشَدُّ أَأَنْتُمْ
Apakah
kamu yang lebih sulit penciptaannya ataukah langit? Allah telah membangunnya,
Alam semesta
pertama kali terbentuk dari ledakan besar yang disebut ”big bang”, kira-kira
13.7 milyar tahun lalu. Peristiwa big bang yang telah di kemukakan oleh Georges
Lemaitre, George Gamow pada tahun 1930an, dan Stephen Hawking pada tahun
1980-an tersebut telah menjelskan kejadian awal alam semesta. Teori tersebut
menjelaskan bahwa alam semesta awalnya tersusun sebuah titik yang sangat rapat,
padat dan panas, yang di sebut titik singularitas, yaitu sebuah titik yang tidak
terdefinisikan. Bukti dari teori ini ialah gelombang mikrokosmik di angkasa dan
juga dari meteorit. Awan dan debu yang meledak yang terdiri dari hidrogen,
sehingga dapat dikatakan bahwa hidrogen adalah unsur pertama ketika dukhan berkondensasi sambil berputar dan
memadat.
Sehingga terjadi sebuah perubahan wujud hidrogen yang mengikuti persamaan E=mc2, besarnya
energi yang dipancarkan sebanding
dengan massa atom hidrogen yang berubah.
Selanjutnya, angin dan bintang menyembur dari kedua kutub dukhan, yang kemudian menyebar dan
menghilangkan debu yang mengelilinginya.
Sehingga,dukhan yang tersisa
berbentuk berupa piringan, kemudian membentuklah galaksi. Oleh sebab itu dapat
dikatakan bahwa alam semesta yang kita kenal sekarang ini bagaikan kapas,
terdapat bagian yang kosong dan bagian yang terisi.
2.
Masa 2 (An-nazi’at ayat 28) Pengembangan dan
Penyempurnaan
هَا سَوَّفَاسَمْكَهَا رَفَعَ
Dia meninggikan bangunannya lalu menyempurnakannya,
Dalam ayat 28 terdapat dua poin pokok yaitu
kata “meninggikan bangunan” dan “menyempurnakan”. Kata “meninggikan bangunan” disini
hanya dapat dianalogikan sebagai alam semesta yang mengembang, sehingga
galaksi-galaksi saling menjauh dan langit terlihat makin tinggi.
Adapun kata “menyempurnakan” menunjukkan bahwa alam semesta tidak serta merta terbentuk dalam artian
terbentuk secara kebetulan, melainkan dalam proses yangterus menerus
berlangsung. Oleh sebab itu sudah tidak heran lagibahwa terjadinya alam semesta
ini merupakan suatu hal yang luar biasa dan menjadi pembicaraan yang aktual
oleh para pencinta sains.
3.
Masa 3 (An-nazi’at ayat
29) Pembentukan Tata Surya termasuk Bumi
ضُحَاهَا
وَأَخْرَجَ لَيْلَهَا
وَأَغْطَشَ
dan Dia menjadikan malamnya gelap gulita dan menjadikan siangnya terang benderang.
Di dalam surat An-nazi’at ayat 29 ini saya
menggaris bawahi tentang penyebutan bahwa Allah menjadikan
malam yang gelap gulita dansiang yang terang
benderang. Sehingga dapat ditafsirkan bahwa penciptaan matahari sebagai
sumber cahaya dan bumi yang berotasi sehingga terjadilah pergantian siang dan
malam. Dalam pembentukan tata surya banyak sekali yang memperkirakan bahwa
pembentukan tata surya seperti pembentukan bintang yang relatif kecil,
kira-kira sebesar orbit Neptunus. Prosesnya sama seperti pembentukan galaksi
seperti di atas, hanya ukurannya lebih kecil. Akan tetapi perkiraan diatas
masih relatif kebenarannya.
4.
Masa 4 (An- nazi’at ayat 30)
Awal Mula Daratan Bumi
دَحَاهَا
ذَٰلِكَ بَعْدَ
وَالْأَرْض
Dan
bumi sesudah itu dihamparkan-Nya.
Sebagaimana dalam surat An-nazi’at ayat 30
bahwa disana terdapat kata-kata penghamparan, para ahli
tafsir mengartikan penghamparan adalah pembentukan super kontinen pangaea di
permukaan Bumi. Perlu diketahui pula antara masa 3 dan 4 ada kesesuaian dengan
surat-surat lain yang berhubungan dengan proses penciptaan alam semesta salah
satunya adalah surat Al-fusshilat ayat 9 yang artinya:
“ Katakanlah: ‘Sesungguhnya patutkah
kamu kafir kepada yang
menciptakan bumi dalam dua masa dan kamu adakan sekutu-sekutu
bagi-Nya?’ (Yang bersifat) demikian itu adalah Rabb semesta alam”.
5. Masa 5 (An-nazi’at ayat 31) Pengiriman air ke Bumi melalui
komet
وَمَرْعَاهَا
مَاءَهَا مِنْهَا أَخْرَجَ
Ia
memancarkan daripadanya mata airnya dan (menumbuhkan) tumbuh-tumbuhannya.
Pada ayat ke 31 dapat diartikan bahwa di
Bumi belum terdapat air ketika mula-mula terbentuk. Jadi, ayat ini menunjukan
evolusi Bumi dari tidak ada air menjadi ada air. Lantas darimana datangnya air?
Air diperkirakan berasal dari komet yang menumbuk Bumi ketika atmosfer Bumi
masih sangat tipis. Unsur hidrogen yang dibawa komet kemudian bereaksi dengan
unsur-unsur di Bumi dan membentuk uap air. Uap air ini kemudian turun sebagai
hujan yang pertama.
Bukti bahwa air berasal dari komet, adalah
rasio Deuterium dan Hidrogen pada air laut, yang sama dengan rasio pada komet.
Deuterium adalah unsur Hidrogen yang massanya lebih berat daripada Hidrogen
pada umumnya. Karena semua kehidupan berasal dari air, maka setelah air
terbentuk, kehidupan pertama berupa tumbuhan bersel satu pun mulai muncul di
dalam air.
5.
Masa 6 (An-nazi’at ayat 32-33) Proses Geologis Serta
Lahirnya Hewan dan Tumbuhan
أَرْسَاهَا وَالْجِبَالَ
Dan gunung-gunung
dipancangkan-Nya dengan teguh,
وَلِأَنْعَامِكُمْ لَكُمْ مَتَاعًا
(semua
itu) untuk kesenanganmu dan untuk binatang-binatang ternakmu.
Dalam ayat di atas terdapat kata
“gunung-gunung diguncangkan dengan teguh” para ahli tafsir
menfsirkan bahwa setelah penciptaan daratan dan pembentukan air baru
terbentuklah gunung, seiring dengan itu pula muncullah pertama kali tumbuhan.
Setelah gunung terbentuk kemudian terciptalah hewan dan akhirnya manusia sebagaimana disebutkan dalam ayat yang ke-33.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Bahwasanya alam
semesta terjadi pada tahun yang lampau
bersamaan dengan berbagai letusan besar seperti teori Teori dentuman
atau teori ledakan,Teori ekspansi dan kontraksi dan Tata surya
terbentuk dari awan gas dan debu yang berputar lalu memadat menjadi bola dengan
suhu yang panas Dan bersinar lebih kurang lima miliar tahun yang lalu dan
teori-teori lainnya.
Penciptaan alam semesta
menurut Al-Qur’an salah satunya adalah menjelaskan
bahwa alam semesta terbentuk melalui enam masa, seperti terkandung dalam surat al,a’raf ayat
54,
Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah
yang telah menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, lalu Dia bersemayam di
atas 'Arsy. Dia menutupkan malam kepada siang yang mengikutinya dengan cepat,
dan (diciptakan-Nya pula) matahari, bulan dan bintang-bintang (masing-masing)
tunduk kepada perintah-Nya. Ingatlah, menciptakan dan memerintah hanyalah hak
Allah. Maha Suci Allah, Tuhan semesta alam.
DAFTAR FUSTAKA
Adminarto,
A.Gunawan. 2009.menjelajahi
bintang,galaksi dan alam semesta,. Eds.2Yogyakarta:Kansius.
Hartono.
2007.Geografi Jelajah Bumi dan Alam
semesta. Cet.1.Bandung:Citra Praya.
NurHidayat,Mawardi-Ir i, 2007,IAD,ISD,IBD, Bandung: CV
Pustaka Setia.
Syahmuharnis
dan Harry Sidharta, 2006Transcendental
Qoeutien Jakarta: Republika,
[2]
Hartono,Geografi: Jelajah Bumi dan Alam
semesta,(Bandung:Citra Praya, Cet.1,2007) hal.28-29
[3]
A.Gunawan Adminarto, menjelajahi
bintang,galaksi dan alam semesta,(Yogyakarta:Kansius,Eds.2,2009) hal 128
[4]
Ibid,hal .129
[5] Syahmuharnis
dan Harry Sidharta,Transcendental
Qoeutien(Jakarta:Republika,2006)hal.72
No comments:
Post a Comment