Sunday, 26 February 2017

PENDEKATAN DAN METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN ISLAM




PENDEKATAN DAN METODE PEMBELAJARAN
PENDIDIKAN ISLAM




BAB I

PENDAHULUAN

A.     Latar Belakang

            Dalam pelakasaan pendidikan Islam sangat dibutuhkan adanya metode yang tepat, efektif, dan efisien dengan tujuan untuk menghantarkan tercapainya suatu tujuan pendidikan yang telah direncanakan dan dicita-citakan. Materi yang baik dan benar saja tidak akan tercover dengan baik jika tidak diimbangi dengan metode yang baik pula. Oleh karena itu, kebaikan suatu materi yang akan disampaikan dalam ranah pendidikan harus ditopang dengan adanya metode pendidikan.
Metode Pembelajaran merupakan cara atau tekhnik pengkajian bahan pelajaran yang akan digunakan oleh guna saat pengkajian bahan pelajaran, baik secara individual maupun kelompok. Pendekatan dalam pendidikan Islam merupakan suatu proses, perbuatan dan cara mendekati peserta didik dan mempermudah pelaksanaan pendidikan Islam itu sendiri. Dalam proses pembelajaran yang berlangsung pasti akan didukung oleh metode dan pendekatan pembelajaran, karena dalam pembelajaran, apabila sudah menggunakan kedua sistem diatas maka komponen-komponen pendidikan akan berjalan dengan baik, khususnya pendidikan Islam baik secara efektif dan efisien.
Metode pembelajaran yang dipakai selama ini lebih banyak menggunakan model ceramah tanpa sentuhan kreasi dan motivasi yang membuat peserta didik dapat bangkit untuk melompat mencari potensi dan mengembangkannya. Metode pembelajaran yang monoton ini tentu saja menjadikan peserta didik tertekan dan seakan ingin lari dari kelasnya.
Oleh karena itu, didalam makalah ini akan membahas secara lebih umum mengenai permasalahan metode dan pendekatan dalam pendidikan islam.

B.  Rumusan Masalah

1.      Apa pengertian dari metode dan pendekatan?
2.      Apa sajakah dasar-dasar metode pendidikan islam?
3.      Apa sajakah prinsip-prinsip metode pendidikan islam?

C. Tujuan Penulisan

1.      Untuk mengetahui arti dari metode dan pendekatan.
2.     Untuk mengetahui apa saja yang termasuk dasar-dasar metode yang digunakan dalam pendidikan islam.
3.     Untuk mengetahui apa saja yang termasuk prinsip-prinsip metode yang digunakan dalam pendidikan islam.

D. Manfaat Penulisan

1. Dapat mengetahui arti metode  dan pendekatan Pendidikan dan menerapkanya.
2.Dapat mengertahui apa saja dasar metode pendidikan.
3. dapat mengetahui prinsip – prinsip metode pendidikan.


BAB II

PEMBAHASAN


A.     Pengertian Metode Pembelajaran Islam

Kata metode berasal dari bahasa Yunani. Secara etimologi, kata metode berasal dari dari dua suku perkataan, yaitu meta dan hodos. Meta berarti “melalui dan hodos berarti “jalan” atau “cara”. Dalam Bahasa Arab metode dikenal dengan istilah thariqah yang berarti langkah-langkah strategis yang harus dipersiapkan untuk melakukan suatu pekerjaan. Sedangkan dalam bahasa Inggris metode disebut method yang berarti cara dalam bahasa Indonesia.
            Sedangkan menurut terminologi (istilah) para ahli memberikan definisi yang salah satunya tentang metode yaitu, Rama yulis mendefinisikan bahwa metode mengajar adalah cara yang dipergunakan guru dalam mengadakan hubungan dengan peserta didik pada saat berlangsungnya proses pembelajaran. Dengan demikian metode mengajar merupaka alat untuk menciptakan proses pembelajaran.[1]
Metode dalam pendidikan islam (Umum dan Agama Islam) mempunyai peranan penting dalam mewujudkan tujuan-tujuan yang diciptakan bersama. Karena itu metode menjadi sebuah sarana yang bermakna dalam menyajikan pelajaran, sehingga dapat membantu siswa memahami bahan-bahan pelajaran untuk mereka. Arifin Muzayin[2]mengingatkan, bahwa tanpa metode suatu materi pelajaran tidak akan dapat memproses secara efisien dan efektik dalam pendidikan.

B.      Dasar-Dasar Metode Pembelajaran Islam

Metode pendidikan islam dalam penerapannya banyak menyangkut permasalahan individual atau sosial peserta dan pendidik itu sendiri, sehingga dalam menggunakan metode seorang pendidik harus memperhatikan dasar-dasar umum metode pendidikan islam. Sebab itu metode pendidikan hanyalah merupakan sarana atau jalan menuju tujuan pendidikan, sehingga segala jalan yang ditempuh oleh seorang pendidik haruslah mengacu pada dsar-dasar metode pendidikan tersebut. Dasar-dasar metode pendidikan islam meliputi :dasar agamis, biologis, psikologis, dan sosiologis. [3]
a.    Dasar Agamis
Pelaksanaa metode pendidikan islam, dalam prakteknya dipengarihi oleh corak kehidupan beragama pendidik dan peserta didik. Corak kehidupan ini memberikan dampak yang besar terhadap kepribadian peserta didik.Oleh kana itu, dalam penggunaan metode agama merupakan salah satu metode pendidikan dan pengajaran islam.
b.    Dasar Biologis
Perkembangan biologis manusia memepengaruh dalam perkembangan intelegtualnya. Sehingga semakin lama perkembangan biologi seseorang, maka dengan sendirinya makin meningkat pula daya intelegtualnya. Perkembangan jasmani (Biologis) seorang juga mempunyai pengaruh besar terhadap dirinya, misalnya seorang yang memiliki kelainan terhadap matanya (rabun jauh) maka dia cendrung untuk duduk dibangku barisan depan karena dia berada didepan, maka dia tidak dapat bermain-main pada waktu guru memberikan pelajaran, sehingga dia memperhatikan materi yang disampaikan oleh guru. Hal ini dapat dikatakan bahwa  pertumbuhan jasmani dan jasmani sangat penting dalam proses pendidik.
c.     Dasar Psikologis
Metode pendidikan islam baru dapat diterapkan secara efktif bila didasarkan pada perkembangan dan kondisi psikis. Perkembangan dan kondisi psikis peserta didik memberikan pengaruh terhadap internalisasi nilai dan traformasi ilmu.
d.        Dasar Sosiologis
Interaksi yang terajdi antara peserta didik dan interksi guru dan peserta didik, merupakan interaksi timbal balik. Secara sosiologis seorang induvidu dapat memeberikan pengaruh pada lingkungan sosial masayarakatna dan begitu pula sebaliknya. Oleh karena itu guru yang berinteraksi pada peserta didiknya hendaklah memberikan proses sosialiasi pada pihak lainya. Dengan demikian dapat dipahami penggunaan sebaua metode pendidikan islam dasar sosiologis baik dalam interaksi yang terjadi sesama peserta didik, guru dengan masyarakat dan murid denagn peserta didik dengn masyarakat maupun Pemerintah.

C.     Prinsip-Prinsip Metode Mengajar

 Agar dapat efektif, maka setiap metode harus mempunyai prinsip-prinsip sebagai berikut : [4]
1.      Metode tersebut harus memanfaatkan teori kegiatan mandiri
2.      Metode tersebut harus memanfaatkan hukum pembelajaran
3.      Metode tersebut harus berawal dari apa yang sudah diketahui peserta didik
4.       Metode tersebut harus didasarkan teori dan praktek
5.      Metode tersebut harus memperhatikan perbedaan individual dan melalui prosedur yang sesuai dengan ciri-ciri pribadi seperti kebutuhan, minat serta kematangan mental dan fisik
6.      Metode harus merangsang kemampuan berfikir dan nalar peserta didik
7.      Metode tersebut harus disesuaikan dengan kemajuan peserta didik dalam keterampilan, kebiasaan, pengetahuan, gagasan, dan sikap peserta didik
8.      Metode tersebut harus menyediakan bagi peserta didik pengalaman belajar melalui kegiatan belajar yang banyak dan bervariasi
9.      Metode tersebut harus menantang dan memotivasi peserta didik kearah kegiatan yang menyangkut proses deferensiasi dan integrasi
10.  Metode tersebut harus memberi peluang bagi peserta didik untuk bertnya dan menjawab pertanyaan
11.  Kelebihan suatu metode dapat menyempurnakan kekurangan atau kelemahan metode lain.

D.    Penggunaan Metode

 Langgulung berpendapat bahwa penggunaan metode didasarkan atas tiga aspek pokok yaitu:
1.      Sifat-sifat dan kepentingan yang berkenaan dengan tujuan utama pendidikan islam yaitu membina manusia mukmin yang mengaku menjadi hamba allah.
2.      Berkenaan dengan metode yang betul-betul berlaku yang disebutkan dalam alquran atau disimpulkan dari padanya
3.      Membicarakan tentang pergerakan ( motivasi ) dan disiplin dalam istilah alquran disebut ganjaran ( shawab) dan hukuman ( iqab).

E.     Macam – Macam Metode Pembelajaran Islam

Ada beberapa metode dalam melaksanakan pendidikan islam, setidaknya ada 15 metode, yaitu : ceramah, tanya jawab, mengambil pelajaran, mengkongkritkan masalah, penugasan, peragaan, diskusi, mmemberi perumpamaan, kunjungan ilmiah, korespondensi, hafalan, memberi pemahaman, memberikan pengalaman, mempermudah, dan mengembirakan.[5] Arifin Muzain, membagi metode-metode pendidikan Islam menjadi 16 macam, yaitu : berfikir, induktif deduktif, praktik, jihad, situasional, kelompok, intruksional, cerita, bimbingan, dan penyuluhan, pemberian contoh dan teladan, diskusi, soal-jawab, imstal, khitbah, targhib dan tarhieb, dan acquistion selaf education, serta taubat dan ampunan
Dari dua teori diatas tampaknya metode-metode pendidikan islam cukup banyak, namun dalam keragaman metode tersebut antara yang satu dengan yang lainnya memiliki kesamaan. Jika dikombinasikan berdasarkan dua teori diatas, maka metode-metode pendidikan Islam dan dibagi kedalam 11 macam, sesuai dengan metode-metode tersebut adalah :
1.      Metode Ceramah
Metode ceramah adalah cara penyampaian materi pendidikan melalui komunikasi satu arah yaitu dari pendidik kepada peserta didik (one way traffic comunication). Metode ini agak identik dengan tausiyah (memberi nasihat), dan khutbah. [6]
2.      Metode soal jawab
Metode soal jawab adalah dengan cara, satu pihak memberikan pertanyaan sementara piahak lainnya memberikan jawaban. Dalam pengajaran, guru dan atau peserta didik dapat memberikan pertanyaan ataupun jawaban.
3.      Metode I’tibar
Metode I’tibar adalah pendidikan yang dilakukan dengan cara mengambil pelajaran, hikmah, dan pengartian dari sebuah peristiwa dan atau kisah yang terjadi. Biasanya metode ini terkait dengan penyampaian metode Cerita atau Ceramah.
4.      Metode Resitasi
Metode Resitasi adalah metode pendidikan dengan pemberian tugas. Biasanya metode ini terdiri dari tugas individu dan kerja kelompok. Metode ini dimaksudkan agar proses mengetahui dan memahami ilmu pengetahuan lebih efektif.
5.      Metode Diskusi
Metode diskusi adalah pendidikan yang dilakukan dengan cara bertukar pikiran, pendapat dengan menetapkan pengertian dan sikap terhadap suatu masalah. Dengan metode ini peserta didik akan mencapai titik kebenaran. [7]
6.      Metode Tamsiliyah
Metode tamsiliyah adalah cara memberikan perumpamaan kepada yang lebih faktual. Pendidikan dengan metode ini dapat memberikan pelajaran-pelajaran berharga dari perumpamaan-perumpamaan kepada peserta didik.
7.      Metode Mukatabah
Metode mukatabah adalah pendidikan dengan cara korespondensi atau membuat surat-menyurat dalam berbagai tema (bahan pelajaran). Dengan metode ini hasil pengajaran yang disampaikan oleh pendidik akan lebih berkesan dan terkumpul dalam tulisan.
8.      Metode Tafhim
Metode tafhim adalah pendidikan dengan cara memahami apa-apa yang telah diperoleh dari belajar sendiri atau dengan  guru pendidik. Dengan metode ini peserta didik dituntut untuk lebih aktif mendapatkan makna secara mendalam terhadap bahan yang diterimanya.

9.      Metode cerita
Metode cerita adalah pendidikan dengan membacakan sebuah cerita yang mengandung pelajaran baik. Dengan metode ini peserta didik dapat menyimak kisah-kisah yang diceritakan oleh guru, kemudian mengambil pelajaran dari cerita tersebut.
10. Metode Contoh Dan Tauladan
Metode pemberitahuan contoh dan tauladan adalah pendidikan yang dilakukan dengan cara memberikan contoh-contoh yang baik (uswahtun al-hasanah) berupa prilaku nyata, khususnya ibadah dan akhlak. Contoh tauladan ini merupakan pendidikan yang mengandung nilai paradadogis tinggi bagi peserta didik.
10.  Metode Aquistion
Metode aquistion atau self education adalah metode pendidikan diri sendiri. Pendidikan dengan metode Self Education dilakukan dengan memberikan dorongan agar peserta didik dapat belajar dan membina diri mereka sendiri, setelah itu barulah dapat membina orang lainnya.
Berdasarkan dari penjelasan diatas jelaslah bahwa pentingnya metode dalam pendidikan. Karena dalam melakukan kegiatan belajar mengajar seorang guru menjalankan metode pembelajaran yang beraneka ragam akan membuat sarana kelas menjadi baik dan kelangsungan pembelajaran menjadi nyaman. Khususnya dalam pendidikan Islam.[8]

F.      Pendekatan dalam Pembelajaran Islam

Pendekatan berarti proses, perbuatan, dan cara mendekati.[9] Dari pengertian ini pendekatan pendidikan' dapat diartikan sebagai suatu proses, perbuatan, dan cara mendekati dan mempermudah pelaksanaan pendidikan. Jika dalam kegiatan pendidikan, metode berfungsi sebagai cara mendidik, maka pendekatatan berfungsi sebagai alat bantu agar penggunaan metode tersebut mengalami kemudahan dan keberhasilan. Selain metode-metode memiliki peranan penting dalam kegiatan pendidikan Islam, pendekatan-pendekatan juga menempati posisi yang berarti pula untuk memantapkan penggunaan metode-metode tersebut dalam proses pendidikan, terutama proses belajar mengajar.
 Pendekatan pembelajaran dapat berarti aturan pembelajaran yang berusaha meningkatkan kemampuan-kemampuan kognitif, afektif dan psikomotorik siswa dalam pengolahan pesan sehingga tercapai sasaran belajar. Pengertian lain dari pendekatan pembelajaran adalah jalan atau cara yang digunakan oleh guru atau pembelajar untuk memungkinkan siswa belajar.
Interaksi dalam pembelajaran adalah bagaimana cara guru dapat meningkatkan motivasi belajar dari siswa. Hal ini berkaitan dengan strategi apa yang dipakai oleh guru, bagaimana guru melakukan pendekatan terhadap siswanya. Dalam sebuah pembelajaran yang baik guru berperan sebagai pembimbing dan fasilitator. Dan proses interaksi pembelajaran yang mampu meningkatkan hasil belajar pada siswa ialah bagaimana cara guru melakukan pendekatan yang sesuai dengan karakter pembelajaran.
Dilihat  dari  pendekatannya,  pembelajaran  terdapat  dua  jenis  pendekatan,  yaitu:
1.      Pendekatan  pembelajaran  yang  berorientasi  atau  berpusat  pada  siswa  (student  centered  approach).    
2.       Pendekatan  pembelajaran  yang  berorientasi  atau berpusat pada guru (teacher centered approach.[10]
Selain itu, adapun fungsi pendekatan bagi suatu pembelajaran diantara lain :
1.      Sebagai pedoman umum dalam menyusun langkah-langkah metode pembelajaran yang akan digunakan.
2.      Memberikan garis-garis rujukan untuk perancangan pembelajaran.
3.      Menilai hasil-hasil pembelajaran yang telah dicapai.
4.       Mendiaknosis masalah-masalah belajar  yang timbul.
5.      Menilai hasil penelitian dan pengembangan yang telah dilaksanakan.


G.     Jenis-Jenis Pendekatan dalam Pembelajaran Islam

1.      Pendekatan Individual
Pendekatan individual merupakan pendekatan langsung dilakukan guru terhadap anak didiknya untuk memecahkan kasus anak didiknya tersebut. Pendekatan individual mempunyai arti yang sangat penting bagi kepentingan pengajaran.
Atau pendekatan individual adalah suatu pendekatan yang melayani perbedaan-perbedaan perorangan siswa sedemikian rupa, sehingga dengan penerapan pendekatan individual memungkinkan berkembangnya potensi masing-masing siswa secara optimal. [11]
Melihat dari pengertian diatas bahwa pembelajaran individual merupakan salah satu cara guru untuk membantu siswa membelajarkan siswa, membantu merencanakan kegiatan belajar siswa sesuai dengan kemampuan dan daya dukung yang dimiliki siswa. Pendekatan individual akan melibatkan hubungan yang terbuka antara guru dan siswa, yang bertujuan untuk menimbulkan perasaan bebas dalam belajar sehingga terjadi hubungan yang harmonis antara guru dengan siswa dalam belajar.
2.      Pendekatan Kelompok
Dalam kegiatan belajar mengajar terkadang ada juga guru yang menggunakan pendekatan lain, yakni pendekatan kelompok. Pendekatan kelompok memang suatu waktu diperlukan dan pelu digunakan untuk membina  dan mengembangkan sikap sosial anak didik.
3.      Pendekatan Bervariasi
Ketika guru dihadapkan kepada permasalahan anak didik yang bermasalah, maka guru akan berhadapan dengan permasalahan yang bervariasi. Setiap masalah yang dihadapi oleh anak didik tidak selalu sama, terkadang ada perbedaan. Dengan adanya perbedaan masalah itulah guru menggunakan pendekatan bervariasi.
4.      Pendekatan Edukatif
Pendekatan edukatif yaitu Setiap tindakan dan perbuatan yang dilakukan guru harus bernilai pendidikan dengan tujuan untuk mendidik anak didik agar menghargai norma hukum, norma susila, norma sosial dan norma agama.
5.      Pendekatan Keagamaan
Pendekatan agama dapat membantu guru untuk memperkecil kerdilnya jiwa agama didalam diri siswa, agar nilai-nilai agamanya tidak dicemoohkan dan dilecehkan, tetapi diyakini, dipahami,dihayati dan diamalkan secara hayat siswa dikandung badan.[12]
6.      Pendekatan Kebermaknaan
Bahasa adalah alat untuk menyampaikan dan memahami gagasan pikiran, pendapat, dan perasaan, secara lisan atau tulisan. Bahasa merupakan alat untuk mengungkapkan makna yang diwujudkan melalui struktur (tata bahasa dan kosa kata). Dengan demikian struktur berperan sebagai alat pengungkapan makna (gagasan, pikiran, pendapat dan perasaan). Jadi pendekatan kebermaknaan adalah pendekatan yang memasukkan unsur-unsur terpenting yaitu pada bahasa dan makna. Untuk itu ada konsep penting  yang  menyadari pendekatan kebermaknaan ini. 
7.      Pendekatan pengalaman
Pendekatan pengalaman yaitu pemberian pengalaman keagamaan kepada peserta didik dalam rangka penanaman nilai-nilai keagamaan baik secara individual maupun secara kelompok. Syaiful Bahri Djamrah menyatakan bahwa pengalaman yang dilalui seseorang adalah guru yang baik. Pengalaman merupakan guru tanpa jiwa, namun selalu dicari oleh siapapun juga, belajar pengalaman adalah lebih baik dari sekedar bicara dan tidak pernah berbuat sama sekali. Meskipun pengalaman diperlukan dan selalu dicari selama hidup, namun tidak semua pengalaman dapat bersifat mendidik, karena ada pengalaman yang tidak bersifat mendidik. Suatu pengalam dikatakan tidak mendidik jika pendidik tidak membawa peserta didik kearah tujuan pendidikan akan tetapi ia menyelewengkan peserta didik dari tujuan itu. [13]
Betapa tingginya nilai suatu pengalaman, maka disadari akaan pentingnya pengalaman bagi perkembangan jiwa peserta didik sehingga dijadikanlahlah pengalaman itu sebagai suatu pendekatan.
8.      Pendekatan emosional
      Pendekatan emosional adalah usaha untuk menggugah perasaan dan emosi peserta didik dalam menyakini ajaran agama islam serta dengan merasakan mana yang baik dan yang buruk. Emosi adalah gejala kejiwaan yang ada didalam diri seseorang. Emosi berhubungan dengan perasaan, seseorang yang mempunyai perasaan pasti dapat merasakan sesuatu, baik persaan jasmani, maupun rohani. Emosi berperan dalam pembentukan karakter seseorang .

H.    Teknik dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam
Metode pembelajaran dijabarkan ke dalam teknik dan gaya pembelajaran. Dengan demikian, teknik pembelajaran dapat diartikan sebagai cara yang dilakukan seseorang dalam mengimplementasikan suatu metode secara spesifik.
Tehnik-tehnik pembelajaran digolongkan oleh Knowles  ke dalam tujuh jenis. Pertama adalah tehnik penyajian (presentasi) yang mencakup : ceramah,  siaran televise dan videotape, film dan slide,  debat, dialog, dan tanya jawab, symposium, panel, wawancara kelompok, demonstrasi, percakapan, drama, rekaman, siaran radio, pementasan, kunjungan , dan telaah bacaan. Kedua adalah tehnik pembinaan partisipasi peserta didik dalam kelompok besar yang mencakup : Tanya jawab, forum, kelompok pendengar, panel bereaksi, kelompok buzz, bermain peran dan panel berangkai. Ketiga adalah tehnik untuk diskusi yang mencakup antara lain : diskusi terbimbing, diskusi buku, diskusi sokratik, diskusi pemecahan masalah, dan diskusi kasus. Keempat adalah tehnik-tehnik simulasi yang terdiri antara lain atas : bermain peran, pemecahan masih kritis, studi kasus, dan pelatihan keranjang (basket) .Kelima adalah tehnik-tehnik pelatihan kelompok T (sensitivity training).Keenam adalah tehnik-tehnik pelatihan tanpa bicara.Ketujuh adalah tehnik-tehnik pelatihan keterampilan praktis dan kepelatihan.Singkatnya, tehnik pembelajaran itu bervariasi, sedangkan penerapannya dapat dipilih dan ditetapkan sesuai dengan metode pembelajaran yang dipilih dan digunakan.[14]
Sementara teknik pembelajaran merupakan gaya seseorang dalam melaksanakan metode atau teknik pembelajaran tertentu yang sifatnya individual. Misalkan, terdapat dua orang sama-sama menggunakan metode ceramah, yang satu cenderung banyak diselingi dengan humor sementara yang satunya lebih banyak menggunakan alat bantu elektronik karena dia memang sangat menguasai bidang itu. Dalam gaya pembelajaran akan tampak keunikan atau kekhasan dari masing-masing guru, sesuai dengan kemampuan, pengalaman dan tipe kepribadian dari guru yang bersangkutan.
Realisasi dari metode pendidikan Islam diatas dapat diaplikasikan dengan cara-cara praktis yang disebut dengan teknik pendidikan Islam. Adapun teknik-teknik pendidikan Islam adalah:
1.      Teknik periklanan (al-ikhbariayah) dan teknik pertemuan (al-mudlaroh). Teknik yang dilakukan dengan cara memasang iklan, pemberiatahuan, pengumuman, surat kabar, atau majalah.teknik ini pun dapat dilakukan dengan tatap muka langsung antara anak didik dengan pendidik.Untuk merealisaikan tehnik ini dapat digunakan ceramah dan tulisan (al-kitabah).
2.      Teknik dialog (hiwar)
Teknik yang disajikan dengan suatu topik masalah yang di lakukan melalui dialog antara pendidik dan anak didik. Untuk merealisasikan teknik dialog dipergunakan teknik-teknik sebagai berikut: teknik tanya jawab (al-asilah wa ajwibah), teknik diskusi (an-naqosy), teknik bantah-membantah (al-mujadalah), teknik barain storming (sumbang saran). Teknik lain adalah teknik al-Qoshos, al-amisal, al-mumarosah al-amal, at-tanbiqiah, al-musabaqah.

BAB III

PENUTUP

A.     Kesimpulan

Metode mengajar adalah cara yang dipergunakan guru dalam mengadakan hubungan dengan peserta didik pada saat berlangsungnya proses pembelajaran. Dengan demikian metode mengajar merupaka alat untuk menciptakan proses pembelajaran. Pendekatan pembelajaran dapat berarti titik tolak atau sudut pandang terhadap proses pembelajaran atau merupakan gambaran pola umum perbuatan guru dan peserta didik di dalam perwujudan kegiatan pembelajaran, yang berusaha meningkatkan kemampuan-kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik siswa dalam pengolahan pesan sehingga tercapai sasaran belajar.
Keanekaragaman , pendekatan, teknik maupun metode pembelajaran dalam pendidikan Islam dapat digali dari ajaran Islam maupun mengadobsi dan mengadabsikan disesuaikan dengan materi dalam pembelajaran Islam. Ini berarti tidak ada model, pendekatan, teknik maupun metode pembelajaran yang paling baik, atau yang satu lebih baik dari yang lain. Baik tidaknya akan tergantung pada tujuan pembelajaran, kesesuaian dengan materi yang hendak disampaikan, perkembangan peserta didik, dan juga kemampuan guru dalam mengelola dan memberdayakan semua sumber belajar guna menghantarkan tercapainya semua tujuan-tujuan yang ingin diraih dalam kegiatan pendidikan Islam. 


DAFTAR PUSTAKA


Ramayulis,2006.Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta : Kalam mulia.
Muzain, Arifin. 1991Kapita Selekta Pendidikan (Islam dan Umum) Jakarta : Bumi Askara.
Syaiful Bahri , Djamarah. 2010 Strategi belajar mengajar. Jakarta; Rineka Cipta.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1999.Kamus besar bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka.
Syaiful Bahri,  Djamarah dan Aswan zain. 1995.Starategi Belajar Mengajar, Jakarta : Renika Cipta.
Sudjana. 2001.Metode dan Tekhnik Pembelajaran Partisipatif. Bandung: Falah Production.




[1] Ramayulis. Ilmu Pendidikan Islam. (Jakarta : Kalam Mulia.2002) hal  34
[2] Arifin Muzain, Kapita Selekta Pendidikan (Islam dan Umum) jakarta : Bumi Askara, 1991, h. 97
[3] Ramayulis, op.cit, hlm 178
[4] Ibid.  hlm 181
[5] Syaiful Bahri djamarah dan Aswan zain, Starategi Belajar Mengajar, Jakarta : renika Cipta,  1995, h. 253
[6] Arifin Muzain, Ilmu Pendidikan  Islam,op. cit, h 65-67
[7] Ibid.hal.68-70
[8] Ibid.hal.71-80
[9] Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus besar bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka, 1999, h. 218
[10] Djamarah syaiful bahri. Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif (suatu pendekatan teoritis psikologis). (Jakarta; Rineka Cipta.2005) hal 53
[11] Ibid, hal 54
[12] Djamarah syaiful bahri. Strategi belajar mengajar. (Jakarta; Rineka Cipta.2010) hal 57
[13] Ramayulis,2006.Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta : kalam mulia. hlm.256
[14] Sudjana. Metode dan Tekhnik Pembelajaran Partisipatif. (Bandung: Falah Production,2001), hal 15-16

1 comment:

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN KOPERATIF DALAM PEMBELAJARAN FIQIH

  BAB I PENDAHULUAN A.      Latar Belakang Salah satu strategi yang dapat diterapkan dalam pembelajaran di kelas adalah pembe...