Monday 28 March 2016

“Elastitas Permintaan Dan Penawaran” Pengantar Ekonomi Mikro



KATA PENGANTAR

الرَّحِيمِ الرَّحْمنِ اللهِ بِسْمِ
        Alhamdulillah puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Elastitas Permintaan Dan Penawaran” pembuatan makalah dengan tepat waktu. Tidak lupa shalawat dan berangkai salam selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang merupakan inspirator terbesar dalam segala keteladanannya. Tidak lupa penulis sampaikan terima kasih kepada Dosen mata kuliah  Pengantar Ekonomi Mikro yang telah memberikan arahan dan bimbingan dalam pembuatan makalah ini, orang tua yang selalu mendukung kelancaran tugas kami, serta pada anggota tim yang selalu kompak dan konsisten dalam penyelesaian tugas ini.
           
            Akhirnya penulis sampaikan terima kasih atas perhatiannya terhadap makalah ini, dan penulis berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi tim penulis khususnya dan pembaca yang budiman pada umumnya. Tak ada gading yang tak retak, begitulah adanya makalah ini. Dengan segala kerendahan hati, saran-saran dan kritik yang konstruktif sangat penulis harapkan dari para pembaca guna peningkatan pembuatan makalah pada tugas yang lain dan pada waktu mendatang.
                                                                         

Tanjung Pura     April, 2016
      
                                                                                                            Tim  Penulis


DAFTAR ISI


 

 

 

 


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

            Dalam kehidupan sehari-hari, kita seringkali menemukan istilah permintaan dan penawaran. Ketika dua orang atau lebih sedang berbincang-bincang dalam menentukan harga pas pada suatu barang, maka secara otomatis pastinya permintaan dan penawaran telah terjadi diantara mereka.
            Dengan adanya permintaan dan penawaran, maka dengan sendirinya mekanisme pasar akan terwujud sehingga harga pasar dapat ditentukan. Harga akhir dari suatu barang yang tercapai dari kegiatan tawar-menawar serta minta-meminta antara penjual dan pembeli dinamakan harga keseimbangan (equilibrium price).
            Akan tetapi, permintaan, penawaran serta harga yang mungkin muncul tidaklah menetap, ia bisa saja mengalami perubahan atau pergesaran nila yang ditimbulkan oleh mekanisme pasar dan beberapa faktor internal ataupun eksternal lainnya.

B. Rumusan Masalah

1.      Apa yang di maksud Sumbangan Analisis Elastitas Permintaan ?
2.      Apa yang di maksud Koefisien dan Elastisitas Permintaan ?
3.      Apa yang di maksud Jenis Elastisitas Permintaan ?
4.      Bagaiman jenis elastisitas Permintaan ?
5.      Bagaimana Elastisitas Penawaran ?

C. Tujuan

1.      Mengetahui apa itu  Sumbangan Analisis Elastitas Permintaan
2.      Mengetahui apa itu Koefisien dan Elastisitas Permintaan
3.      Mengetahui apa itu Jenis Elastisitas Permintaan
4.      Mengetahui jenis-jenis elastisitas Permintaan
5.      Mengetahui  Elastisitas Penawaran

 

BAB II
PEMBAHASAN

 

A. Sumbangan Analisis Etalistitas Pemintaan

            Mengetahui sampai di mana responsifnya perubahan permintaan sebagai akibat perubahan harga perlu juga di perhatikan dalam anlisis ekonomi.dengan mengetahui besarnya elastisitas dapat di ramalkan perubahan yang terjadi di pasar, yaitu bagaimana harga dan jumlah barang yang di perjualbelikan berubah apabila terjai perubahan dalam penawaran .contoh bahwa dapat menunjukkan dengan jelas bahwa perubahan penawaran menimbulkan akibat yang sangat berbeda terhadap jumlah penjualan apabila elastisitasnya berbeda. [1]
 1. Dua kasus perubahan penawaran 
            Dalam gambar 5.1 di tunjukkan dua kasus yang mengambarkan akibat perubahan penawara terhadaap harga dan jumlah barang yang di perjualbelikan.dalam gambaran tersebut terlihat penawaran bergeser kekiri dan pergeserannya adalah sama besarnya.dalam kasus (i) kurva permintaan landai (tidak terlalu curam) dan dalam kasus (ii) kurva permintaan menurun dengan curam. Perbedaan dalam kurva permintaan di antara kedua kasus di atas ternyata menimbulkan akibat yang berbeda terhadap perubahan harga dan jumlahbarang ynag diperjualbelikan walaupun bentuk kurva penawaran adalah sama dan pergeserannya juga bersamaan.
            Dalam kasus (i) pada mulanya di misalkan kurva penawaran adalah SS dan kurva permintaan adalah DD . Maka keseimbangan berada pada titik E.Harga adalah P dan jumlah barang yang di perjual belikan adalah Q. Jika penawaran berkurang ,yaitu kurvanya bergese dari SS menjadi S1 S1 maka keadaan kesimbangan yang baru di tujukan oleh titik E1. Dengan dengan demikan pergeseran kurva penawaran menyebab harga naik dari P ke P1 dan jumlah barang yang di perjualbelikanberkurang dari Q menjadi Q1 .
            Dalam kasus (ii) perubahan yang berlaku juga sama sifatnya denagan dalam kasus (i), yaitu pergesran kurva penawaran dari SS menjadi S1 S1 menyebab keadaan keseimbangan pindah dari titik E ke titik E1. Perpindahan ini berarti harga naik dari P ke P1 dan jumlah yang di perjualbelikan berkurang  dari Q ke Q1. Namun demikian, kalau dibandingkan perubahan dalam kasus (ii) dengan perubahan kasus (i) dengan nyata dapat di lihat bahwa pergerasan dalam penawaran menimbulkan akibat yang berbedaterhadap perubahan harga dan jumlah barang yang di perjualbelikan . secara umum kita dapat megemukakan dua kesimpulan  berikut :[2]
·         Apabila permintaan agar datar bentuknya (lantai),suatu pergeseran kurva penawaran akan menimbulkan perubahan harga yang sedikit ,tetapi perubahan jumlah yang di perjual belikan cukup besar.
·         Apabila permintaan bentuknya menurun dengan sangat curam,suatu pergeseran ke atas kurva penawaran akan menimbulkan perubahan harga yang besar,tetapi perubahan jumlah yang di perjualbelikan adalah relatif kecil.

https://list21a9u5.files.wordpress.com/2012/12/120512_1239_elastisitas1.png?w=698
Add caption


 2. Elastisitas Permintaan       
            Elastistas permintaan menujukkan perubahan jumlah permintaan ke atas suatu barang di akbibatkan dari perubahan harga suatu barang tertentu.Hukum permintaan menyatakanbahwa kalau harga suatu barang tertentu naik, maka jumlah permintaan ke atas suatu barang berkurang (cetaris paribus), atau sebaliknya.Secara kuantitantif daat di hitung besarnya perubahan harga barang itu sendiri .Perhitungan tersebut di sebut sebagai elastisitas permintaan.Dengan kata lain,elastisitaspermintaan (deman elasticity) adalah perbandingan antara perubahan jumlah permintaan ke atas barang dengan perubahan harga barang itu sendiri.[3]
 3. Elastisitas Harga Permintaan
            Elastisitas harga permintaan adalah derajat kepekaan atau respon jumlah permintaan akibat berubahan harga barang atau dengan kata lain merupakan perbandingan dari pada presentasi perubahan jumlah barang yang diminta dengan prosentase perubahan dengan harga dipasar, sesuai dengan hokum permintaan, dimana jika harga naik, maka kuantitas barang turun dan sebaliknya[4]

B. Koenfisien Permintaan Harga

            Dalam analisis,elastisitas permintaan harga lebih kerap dinyatakan sebagai elastisitas permintaan. Nilai perbandingan antara persentasi perubahan jumlah di minta dengan persentasi perubahan harga di sebut koefisiean elastisitas permintaan.dibawah ini di terangkan dua cara untuk mengitung koefisien elastitas permintaan.
 
1. Rumusan perhitungan
            Koefiesien elastisitas permintaan adalah suatu angka petunjuk yang menggambarkan sampai berapa besarnya perubahan jumlah barang yang di mintak apa bila di bandingkan dengan perubaha harga. Koefisien elastisitas permintaan di hitung dengan mengunakan rumus di bawah ini :[5]
            Misalkan harga beubah dari P menjdi P1 dan jumlah barang yang di minta brubah dari Q menjadi Q1. Dengan pemisahan ini rumus di atas dapat dinyatakan secara berikut :

            Dengan rumus yang telah di terangkan di atas sekarang dapatlah di hitun besarnya koefisien elastisitas permintaan, atau dengan singkat elastisitas permintaan, apabila di ketahui besarnya perubahn harga dan perubahan jumlah yang di minta. Untuk tujuan ini perhatikan dua contoh berikut : kasus meningkat dan kasus menurun.[6]



2. Kasus Harga Menurun
http://images.slideplayer.info/11/3209814/slides/slide_7.jpg 
            Ternyata nilai yang di peroleh adalah negatif.Ini merupakan keadaan yang selalu akan menjadi. Nilai yang negatif di sebabkan karena harga dan jumlah barang yang di minta mengalami perubhan ke arah yang berbaliknya. Penurunan harga menaikan permintaan, manakah kenaikan harga  menurunkan permintaan. Di dalam perhitungan koefisien elastisitas, tanda negatif itu biasanya di abaikan. Berarti nilai koefisian elastisitas permintaan beras di atas adalah 2. Apakah makna dari nilai tersebut? Nilai tersebut berarti bahwa perubahan harga sebanyak 1 persen menimbulkan perubahan permintaan sebanyak 2 persen. Dalam contoh diatas di atas, pengurangan harga sebanyak 25 persen (Rp 1000/Rp 4000 menjadi) menambah permintaan sebanyak 50 persen (5000 kg/ 10000 Kg).[7]


 3. Kasus Harga Meningkat
http://images.slideplayer.info/11/3209814/slides/slide_9.jpg Kesimpulan
            Perhitungan yang belakang ini menunjukkan bahwa koefisien elastisitas yang kedua adalah berbeda dengan yang pertama . keadaan seperti itu adalah keadaan yang akan selalu berlaku. Walaupun rumus dan cara perhitungan yang di gunakan dalam menentukan besarnya koefisien elastisitas adalah sama dengan sebelumny (perbedaan hanyalah pada mulanya dilihat perubahan itu sebagai suatu proses penurunan harga dan sesudah itu sebagai proses kenaikan harga) perhitungan akan memperoleh koefisien elastisistas yang berbeda . Jelaslah bahwa rumus untuk mengitung koefisien elastisitas yang telah di terangkan di atas adalah kurang memuaskan . oleh karena kelamahan yang  baru saja di terangkan,

C. Kuva Permintaa dan Elastisitas Permintaan

            Seperti yang di tunjukan dalam contoh yang berikut,sepanjang suatu kurva permintaan nilai koenfisien elastisitasnya berbeda. Walaupun demikian, dalam analisis umum, kurva permintaan di golongkan kepada golongan elatis atau tidak elatis berdasarkan bentuk dari kurva tersebut.[8]
 1. Elastisitas Sepanjang Kurva Permintaan Garis Lurus
            Dalam satu kurva permintaan yang berbentuk garis lurus, Koefisien elastisitasnya adalah berbeda-beda di berbagai tingkat harga.Untuk melihat buktinya perhatikanlah contoh yang di kemukakan dalam Tabel 5.1 dan selanjutnya di gambarkan dalam gambar 5.2. dalam Tabel 5.1 di kemukakan daftar permintaan terhadap buah manggis di dalam sesuatu pasar . Selanjutnya berdasarkan kepada angka-angka dalam tabel 5.1,dalam gambar 5.2 di lukiskan kurva permintaan terhadap manggis di pasar tersebut. Dalam Tabel 5.1 juga di hitung koefisien elastisitas permintaan untuk empat perubahan harga yang berikut:[9]
·         Apabila harga berubah dari Rp 1000 menjadi Rp 800 (keadaan I)
·         Apabila harga berubah dari Rp 800 menjadi  Rp 600 (keadaan II)
·         Apabila harga berubah dari Rp 600 menjadi Rp 400 (keadaan III)
·         Apabila harga berubah dari Rp 400 menjadi Rp 200 (keadaan IV)

 

TABEL 5.1
Daftar Permintaan Terhadap Manggis
https://list21a9u5.files.wordpress.com/2012/12/120512_1239_elastisitas7.png?w=698

 Gambar 5.2
Kurva Permintaan dan Koefisien Elastisitas Permintaan Manggis
[10]

https://list21a9u5.files.wordpress.com/2012/12/120512_1239_elastisitas8.png?w=698


D. Jenis-jenis  Elastisitas Permintan
Ada lima jenis elastisitas permintaan :[11]
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjHKvgVZeSqbRwFalSJiR1RUs-c7Fh6HolUMu23S_9LqcQP2nDpNFqYyUbE7FTyzEK_jEUUVv3xrZ9A-cn3MV2SCuzACwUS4gFK4qkvO2k9ES7ZVoxUjwtSNnCgVifutNZbjVFHSciZkAyH/s1600/index1.jpg
  1. Permintaan tidak elastis sempurna : elastisitas. Perubahan harga tidak mempengaruhi jumlah yang diminta. Dengan demikian, kurvanya berbentuk vertikal. Kurva berbentuk vertikal ini berarti bahwa berapapun harga yang ditawarkan, kuantitas barang/jasa tetap tidak berubah. Contoh barang yang permintaannya tidak elastis sempurna adalah tanah (meskipun harganya naik terus, kuantitas yang tersedia tetap terbatas), lukisan milik pelukis yang telah meninggal (berapapun harga yang ditawar atas lukisan, pelukis tersebut tidak akan mampu menambah kuantitas lukisannya), dan contoh lainnya yang sejenis.
  2. Permintaan tidak elastis : elastisitas  Prosentase perubahan kuantitas permintaan dari prosentase perubahan harga. Contoh permintaan tidak elastis ini dapat dilihat diantaranya pada produk kebutuhan. Misalnya beras, meskipun harganya naik, orang akan tetap membutuhkan konsumsi beras sebagai makanan pokok. Karenanya, meskipun mungkin dapat dihemat penggunaannya, namun cenderung tidakakan sebesar kenaikan harga yang terjadi. Sebaliknya pula, jika harga beras turun konsumen tidak akan menambah konsumsinya sebesar penurunan harga. Ini karena konsumsi beras memiliki keterbatasan (misalnya rasa kenyang). Contoh lainnya yang sejenis adalah bensin. Jika harga bensin naik, tingkat penurunan penggunaannya biasanya tidak sebesar tingkat kenaikan harganya. Ini karena kita tetap membutuhkan bensin untuk bepergian. Sama halnya, ketika harganya turun, kita juga tidak mungkin bepergian terus menerus demi menikmati penurunan harga tersebut. Karakteristik produk yang seperti ini mengakibatkan permintaan menjadi tidak elastis.
  3. Permintaan uniter elastis : elastisitas. Prosentase perubahan kuantitas permintaan  prosentase perubahan harga. Contoh produk yang elastisitasnya uniter tidak dapat disebutkan secara spesifik. Jenis permintaan ini sebenarnya lebih sebagai pembatas antara permintaan elastis dan tidak elastis, sehingga belum tentu ada produk yang dapat dikatakan memiliki permintaan uniter elastis.
  4. Permintaan elastis : elastisitas . Prosentase perubahan kuantitas permintaan prosentase perubahan harga. Ini sering terjadi pada produk yang mudah dicari substitusinya. Misalnya saja pakaian, makanan ringan, dan lain sebagainya. Ketika harganya naik, konsumen akan dengan mudah menemukan barang penggantinya.
  5. Permintaan elastis sempurna : elastisitas tak terhingga. Dimana pada suatu harga tertentu pasar sanggup membeli semua barang yang ada di pasar. Namun, kenaikan harga sedikit saja akan menjatuhkan permintaan menjadi 0. Dengan demikian, kurvanya berbentuk horisontal. Contoh produk yang permintaannya bersifat tidak elastis sempurna diantaranya barang/jasa yang bersifat komoditi, yaitu barang/jasa yang memiliki karakteristik dan fungsi sama meskipun dijual di tempat yang berbeda atau diproduksi oleh produsen yang berbeda.[12]
 Factor Yang Mempengaruhi Elastisitas Harga Permintaan
“Ada beberapa factor yang menentukan elastis harga permintaan, yaitu:
1.      Tersedia atau tidaknya barang pengganti dipasar
2.      Jumlah pengguna atau tingkat kebutuhan dari barang tersebut
3.      Jenis barang dan pola preferensi konsumen
4.      Priode waktu yang tersedia untuk menyesuaikan terhadap perubahan harga atau priode waktu penggunaan barang tersebut
5.      Kemampuan relative anggaran untuk mengimpor barang[13]                        

E. Elastisitas Penawaran

              Elastisitas penawaran ialah perbandingan antara seberapa besar perubahan jumlah barang yang ditawarkan sebagai akibat dari perubahan harga.Dalam menerangkan mengenai hukum penawaran pada bab yang lalu telah di terangkan bahwa perubahan harga akan mengubah jumlah penawaran. Oleh sebab itu konsep elastisitas juga dapat digunakan untuk menerangkan perubahan penawaran. Elastisitas permintan mengukur resfonsif permintaan yang di timbulkan oleh perubahan harga[14]
            Kita juga dapat mengaitkan elasitilitas penawaran dengan berbagia variabel seperti tingkat bunga ,upah,dan harga bahan mentah dan barang setengah jadi lainya yang di gunakan untuk produksi suatu barang. Sebagai contoh,bagi sebagian besar barang manufaktur,elastisitas penawaran terhadap harha bahan mentah negatif. Peningkatan harga input bahan mentah berarti biaya yang lebih tinggi bagi perusahaan : dengan menganggap variabel lain konstan maka kuantitas peawaran akan menurun.[15]
Untuk tujuan perhitungan rumus di atas perlu di ubah menjadi :

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjtxedmYdgbRyMkKNbacBpwTXhVfzncprve9UxLy_prUdJjzpsVMB2drtN16If5IUmchpV3cWs8fyviHMAc796yqhTsKEBc4UUkVdYakfYLtdx4v8OkM1gSSxYuoWOcbsiV9iN4icP33GwE/s1600/ed.png
Keterangan :
ES           = elatisitas penawaran
QB          =  jumlah yang di tawarkan
QA          =  penawaran yang asal
PB           =  tingkat harga yang baru
PA           =  tingkat harga yang asal

 1. Tingkat Elastis Kurva Penawaran
            Elastisitas penawaran mempunyai sifat-sifat yang bersam dengan elatisitas permintaan yaitu terdapt lima tingakat elastisitas : elastis sempurna,elastis,elatisitas uniter,dan tidak elastis sempurna.[16]
https://list21a9u5.files.wordpress.com/2012/12/120512_1239_elastisitas14.png?w=698
            Elastitas sempurna wujud apabila penjual bersedia menjual semua barangnya pada suatau harga tertentu .Apabila penawaran sesuatu barang bersifat elstitas sempurna , kurva peawaranya sejajar dengan sumbu datar
            Tidak elastis sempurna (kurva penawarannya sejajar sumbu tegak) wujud apabila penjual sama sekali tidak dapat menambah penawaranya walaupun harga bertambah tinggi. Gambar (i) dan (ii) mengambarkan bentuk dari elatisitas penawarn yang elastis sempurna (so) dan tidak elastis sempurna (S1).
            Kurva penawaran tidak elastis, elatisnya uniter elatis ,di tunjukan dalam gambar (iii) hingga (v) .kurva kurva penawaran enalitasnya uniter (S3) apabila perubahan tersebut bermula dari titik nol .kurva penawaran adalah tidak elestis (S4) apabila perubahan harga menimbulkan perubahan yang relatif kecil terhadap penawaran. Dan kuva penawaran adalah elastis (S3) apabila perubahan harga menyebabkan perubahan yang relatif besar terhadap penawaran.
 2. Factor-Faktor Yang Mempengaruhi Elastisitas Penawaran          
           
Ada dua factor yang dikatakan sangat penting didalam menentukan elastisitas penawaran, yaitu: sifat dari perubahan biaya produksi dan jangka waktu dimana penawaran tersebut dianalisis.[17]
            Para ahli ekonomi membedakan tiga waktu atau masa bagi produsen dalam rangka menyesuaikan jumlah barang yang akan ditawarkan dengan perubahan harga tersebut. Adapun tiga waktu tersebut adalah:
 1.Tiga immediate Run/ Momentary Period/ M,arket Period, suatu priode waktu yang sangat pendek, dimana jumlah barang yang terdapat dipasar tidak dapat dirubah, yaitu hanya sebanyak yang ada dipasar, kurva penawarannya in elastis sempurna.
 2. The short run, adalah suatu priode waktu yang cukup panjang bagi suatu perusahaan untuk memproduksi barang, tetapi tidak cukup panjang untuk mengembangkan kapasitas atau masuk pasar bagi perusahaan baru,kurva unity.
 3. The long run, adalah suatu priode waktu yang sangat panjang bagi perusahaan baru untuk masuk kedalam pasar dan bagi perusahaan lama untuk membuat perencanaan untuk mengembangkan perusahaan yang lebih memungkinkan untuk menyesuaikan diri dengan perubahan harga, bentuk kurva penawarannya lebih elastis.[18]




BAB III
PENUTUP

A.Kesimpulan
            Setiap perubahan harga akan mengubah kuantitas yang diminta. Akan tetapi sampai dimana setiap perubahan harga akan menimbulkan perubahan tersebut, berbedaan diantara satu barang dengan barang yang lain. Ada yang menimbulkan perubahan kuantitas yang besar, tetapi ada pula yang pertubahan kuantitasnya sangat kecil. Elastisitas permintaan dan penawaran merupakan ukuran yang menunjukan sampai dimana kuantitas yang diminta atau ditawarkan akan mengalami perubahan sebagai akibat dari suatu perubahan harga.













DAFTAR PUSTAKA


Sukirno sadono.2013.Mikro ekonomi Teori Pengantar.jakarta:.Pt RajaGrapindo             
Persada.
Sukirno, Sadono.2005.Teori Pengantar Mikro Ekonomi.Jakarta: PT Raja Grafindo
Lukman. 2007. Pengantar Teori Mikro Ekonomi. Jakarta UIN Jakarta Press
Pindyck Robet s.Daniel.Rubinifield. .2012.Mikro Ekonomi.Jakarta: erlangga.
Bangun Wilsom.2010.teori ekonomi mikro.Bandung :Pt refika aditama
Pracoyo,Tri Kunawangsih,Antyo.2006.Aspek  Dasar Ekonomi Mikro .Jakarta: Pt Gramedia Widiasarana Indonesia
Gilarso,T 2003.Pengatar Ilmu Ekonomi Mikro.Cet revisi 1.Yogyakarta: Kanisius
Krista, Ali Akbar Yulianto. 2007 .Pengantar Bisnis. Eds 4. Jakarta: Salemba Empat.







[1] Sadono,Sukirno,Mikro Teori Pengantar (Jakarta:Pt Rasa Grafindo ,cet.3,2013) ,H.104
[2] Sadono,Sukirno,Mikro Teori Pengantar (Jakarta:Pt Rasa Grafindo ,cet.3 ,2013) ,H.104
[3] Dr. Wilsom Bangun,teori ekonomi mikro.(Bandung :Pt refika aditama.,2010),h,37
[4] Drs. Lukman, M.Si, Pengantar Teori Mikro Ekonomi, (Jakarta: UIN Jakarta Press, 2007), hal. 36
[5] Sadono Sukirno,Mikro Ekonomi Teori pengantar (Jakarta:Pt RajaGrafindo,cet. 3,2013),h.106
[6] Tri Kunawangsih ,Pracoyo, Antyo..Aspek  Dasar Ekonomi Mikro .(Jakarta: Pt Gramedia Widiasarana Indonesia,2006) hal.179

[7] Ibid.hal 107.
[8] Sadono Sukirno,Mikro Ekonomi Teori pengantar (Jakarta:Pt RajaGrafindo,cet. 3,2013),h.109
[9] Gilarso,T (2003).Pengatar Ilmu Ekonomi Mikro.Cet revisi 1.Yogyakarta:Kanisius

[10] Sadono Sukirno,Mikro Ekonomi Teori pengantar (Jakarta:Pt RajaGrafindo,cet. 3,2013),h.111
[11] Ali Akbar Yulianto, Krista .Pengantar Bisnis. (Jakarta Eds 4: Salemba Empat. 2007)hal.134

[12] Ibid.hal .135
[13] Drs. Lukman, M.Si, Pengantar Teori Mikro Ekonom, hal. 40
[14] Sadono Sukirno,Mikro Ekonomi Teori pengantar (Jakarta:Pt RajaGrafindo,cet. 3,2013),h.117
[15] Robet s.pindyck, Daniel.Rubinifield.Mikro Ekonomi (Jakarta: erlangga.2012),h.39
[16] Sadono Sukirno,Mikro Ekonomi Teori pengantar (Jakarta:Pt RajaGrafindo,cet. 3,2013),h.118
[17] Sadono Sukirno, Mikro Ekonomi Teori Pengantar, hal. 117-119
[18] Drs. Lukman, M.Si, Pengantar Teori Mikro Ekonomi,hal. 44

No comments:

Post a Comment

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN KOPERATIF DALAM PEMBELAJARAN FIQIH

  BAB I PENDAHULUAN A.      Latar Belakang Salah satu strategi yang dapat diterapkan dalam pembelajaran di kelas adalah pembe...