Wednesday 30 March 2016



KATA PENGANTAR

 Segala puji bagi Allah SWT, Tuhan seru sekalian alam. Shalawat dan salam semoga dilimpahkan-Nya kepada Nabi Muhammad SAW yang diutus sebagai rahmat bagi sekalian alam, berserta keluarga dan para sahabatnya serta para pengikutnya yang setia sampai hari kemudian.
            Makalah ini kami buat dengan maksud untuk menunaikan tugas kami mengenai “Proses Terbentuknya Alam Semesta Menurut Ipa dan Islam” Semoga makalah ini memberi banyak manfaat dan memperluas ilmu pengetahuan.
            Akhirnya, hanya kepada Allah SWT kami mohon, semoga usaha ini merupakan usaha yang murni bagi-Nya dan berguna bagi kita sekalian sampai hari kemudian.
            Dan tak lain yang kami harapkan adalah syafaat, berkah darimu ya Muhammad. Semoga kita selalu dalam lindungan Illahi Rabbil Izzati, dan mampu meneladani kemuliaan akhlaqmu yang teruntai di dalam sunnah-nabawiyahmu. Aamiin Ya Rabbal Aalamiin.



Tanjung Pura, Maret, 2016



DAFTAR ISI

 


 


BAB I

PENDAHULUAN

A.       Latar Belakang

Penciptaan alam semesta dikaji melalui penelitian secara ilmiah ataupun melalui tafsir-tafsir dengan membandingkan ayat-ayat yang lain dalam Alquran. Dengan penelitian-penelitian tersebut maka munculah berbagai teori tentang bagaimana proses penciptaan alam semesta. Salah satu teori yang dikemukakan oleh ilmuan barat yaitu teori Big Bang  atau teori dentuman besar, menurut teori tersebut alam semesta diduga dari sebuah gumpalan raksasa bermasa jenis besar karena gesekan antar atom terjadilah reaksi inti atom (nuklir) yang menghasilkan energi yang sangat besar, partikel-partikelnya menyebar ke segala arah kemudian membentuk galaksi, bintang, planet dan sebagainya. Sedangkan dalam Alquran disebutkan bahwa proses penciptaan alam semesta itu terjadi dalam kusun waktu enam masa. Alquran merupakan wahyu dari Allah swt. yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw., untuk dijadikan pedoman hidup bagi umat manusia. Di dalam Alquran terdapat berbagai ayat mulai dari ayat tentang alam sebelum dunia, alam dunia, dan alam setelah dunia, ayat-ayat itu sebagai petunjuk bagi manusia untuk berfikir, berfikir untuk meneliti apa tujuan ayat itu diturunkan. Salah satu ayat yang banyak ilmuan teliti ialah ayat mengenai penciptaan alam semesta dalam Alquran disebutkan:

Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan di atas maka kita harus mengkaji lebih jauh bagaimana penciptaan alam semesta yang sebenarnya dilihat dari kajian Alquran dan sains dengan kecanggihan teknologi sekarang apakah sejalan ataukah berlawanan. Dengan pemaparan di atas maka penulis tertarik untuk mengetahui lebih jauh bagaimana alam semesta ini di ciptakan dengan membuat makalah ini..


BAB II

PEMBAHASAN

A.    Alam Semesta

            Alam semesta menurut orang Babylonia (± tahun 700 -600 SM), merupakan suatu ruangan atau selengkup dengan bumi yang datar sebagai lantainya dan langit beserta bintang sebagai  atapnya. Jadi, alam semesta atau jagat raya adalah suatu ruangan yang maha besar  yang didalamnya terdapat kehidupan  yang biotik dan abiotik, serta didalamnya terjadi segala peristiwa alam yang baik dapat diungkapkan manusia maupun yang tidak. Apabila kita hendak mempelajari alam semesta berarti kita mempelajari makro-kosmos, sebaliknya apabila mempelajari masalah kecil,berarti kita mempelajari mkiro-kosmos.[1]
  Apa iti Makrokosmos dan mikrokosmos? Makrokosmos adalah alam yang begitu luas yang tak mampu dibayangkan oleh akal pikiran karena sifatnya adalah tak terhingga sedangkan Mikrokosmos adalah alam yang sangat kecil yang dapat melingkupi sistem-sistem yang terjadi di dalam tubuh suatu organisme termasuk manusia itu sendiri, sistem yang terjadi dalam suatu partikel yang sangat kecil yang dalam defenisi menurut Jhon Dalton tokoh fisikawan dan kimawan bahwa zat yang paling kecil yang tidak dapat dibagi-bagi menjadi bagian yang lebih kecil disebut ‘Atom’ yang dalam ukurannya tidak dapat dilihat dengan mata telanjang yang berkisar pada hitungan bilangan berpangkat minus dalam satuan milimikron.

B. Teori Pembentukan Alam Semesta Menurut Sains

a. Teori Big Bang
Teori ini dikembangkan oleh George Lemaitre,teori ini menyatakan bahwa adanya massa yang sangat besar dan mempunyai massa jenis yang sangat besar, karena adanya reaksi inti kemudian meledak dengan hebat. Massa tersebut mengembang dengan cepat menjahui pusat ledakan.Setelah miliaran tahun kemudian membentuk kelompok kelompok yang disebut dengan galaksi galaksi dalam system tata surya.
b. Teori ekspansi dan kontraksi. ( mengembang dan memapat )
Teori ini berlandaskan pikiran bahwa ada suatu siklus dan alam semesta, yaitu “masa ekspansi” dan “masa kontraksi” diduga bahwa siklus ini berlangsung dalam waktu 30.000 juta tahun. Menurut teori ini alam semesta terbentuk karna adannya siklus materi yang diawali dengan masa ekspansi ( mengembang ) yang disiebabkan adanya reaksi inti hydrogen,pada tahap ini terbentukla galaksi galaksii.galaksi dan bintang yang telah terbentuk akan meredup dan memapat dimulai dengan keluar pancaran panas yang sangat tinggi. Setelah memapat maka mengembang lagi dan memapat kembali. [2]

C.    Teori Terbentuknya Tata Surya

1.      Hipotesis Nebular
Hipotesis ini dkemukakan pertama kali oleh Lapcape pada tahun 1796.[3]Ia yakin bahwa sistem tata surya terbentuk dari kondensasi awan panas atau kabut  gas yang sangat panas.Pada proses kondensasi tersebut ada sebagian yang terpisah  dan merupakan cincin yang mengelilingi pusat.Pusatnya itu menjadi sebuah bintang dan matahari. Bagian yang mengelilingi pusat itu dengan cara yang sama bekondensasi membentuk sesuatu formula yang serupa dengan terbentuknya matahari tadi.Setelah mendinginkan benda-benda ini akan menjadi  planet-planet seperti bumi dengan benda-benda yang mengelilinginya berupa satelit,
2.      Hipotesis Planetesimal
Lebih kurang seratus tahun setelah teori kabut Kant-Laplace,pada tahun 1905, Thomas C.Chamberlin (geologiwan) dan Forest R.Moulton (astronom) dari Chicago,USA mengemukakan teori baru yang disebut Teori Planetesimal. Yaitu pada awalnya ada matahari kemudian matahari itu didekati bintang sehingga terjadilah gaya tarik menarik dan terjadilah peledakan hebat yang menyebabkan banyak gas mencuat keluar dari atmosfir matahari. Gas yang mencuat tersebut berbentuk seperti kabut pilin (spiral),lalu mengembun dan membeku menjadi planetesimal. Planetesimal itu tumbuh terus,menarik bagian-bagian yang kecil sehingga terjadilah satelit atau bulan.
3.      Hipotesis Pasang Surut Gas
`Dua orang ilmuan dari inggris ,yaitu Sir James M.Jeans (astrofisikawan) dan Harold Jeffrey (geofisikawan) pada tahun 1917 [4]mengemukakan hipotesisnya yang disebut Hipotesis Pasang Surut Gas.Menurut teori ini sekitar dua miliar tahun yang lalu,matahari  didekati oleh sebuah bintang yang besar(mungkin sebesar matahari),tetapi tidak saling bertabrakan.Karena gaya tarik menarik,terjadilah tonjolan lidah api yang berpijar dan merupakan gas yang panas.Bintang tersebut menjauh kemudian tonjolan lidah api yang berpijar dari matahari tersebut lepas dari matahari  (dan tidak kembali ke matahri).Bentuknya seperti cerutu,yang ujung-ujungnya runcung.Inilah sebabnya bentuk-bentuk planet mulai dari kecil,besar,dan kecil lagi.

D.   Teori Pembentukkan Alam Semesta  Menurut Agama Islam

Pada dasarnya Islam memberikan landasan yang nyata dalam setiap bidang kehidupan. Tidak saja dalam masalah-masalah tauhid, ibadah, keimanan maupun sosial kemasyarakatan. Sekaligus mencakup di bidang eksakta yang ada kaitannya langsung dengan fenomena alam semesta.Penciptaan alam semesta menurut Al-Qur’an salah satunya adalah menjelaskan bahwa alam semesta terbentuk melalui enam masa,[5]  seperti terkandung dalam surat al,a’raf ayat 54,
Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, lalu Dia bersemayam di atas 'Arsy. Dia menutupkan malam kepada siang yang mengikutinya dengan cepat, dan (diciptakan-Nya pula) matahari, bulan dan bintang-bintang (masing-masing) tunduk kepada perintah-Nya. Ingatlah, menciptakan dan memerintah hanyalah hak Allah. Maha Suci Allah, Tuhan semesta alam.
akan tetapi penyebutan enam masa ini banyak menimbulkan permasalahan. Sebab, enam masa tersebut ditafsirkan berbeda-beda, mulai dari enam hari, enam periode, hingga enam tahapan. Oleh karena itu, pembahasan berikut mencoba menjelaskan maksud enam masa tersebut dari sudut pandang keilmuan, dengan mengacu pada beberapa ayat Al-Qur’an. Salah-satu ayat Al-Qur’an yang menyebutkan enam masa yaitu sebagaimana dalam surat An-Nazi’at ayat 27-33 sebagai berikut :
1.          Masa 1 (An-nazi’at ayat 27) Penciptaan Langit Pertama Kali
. بَنَاهَا السَّمَاءُ ۚ أَمِ خَلْقًا أَشَدُّ أَأَنْتُمْ
Apakah kamu yang lebih sulit penciptaannya ataukah langit? Allah telah membangunnya,
Alam semesta pertama kali terbentuk dari ledakan besar yang disebut ”big bang”, kira-kira 13.7 milyar tahun lalu. Peristiwa big bang yang telah di kemukakan oleh Georges Lemaitre, George Gamow pada tahun 1930an, dan Stephen Hawking pada tahun 1980-an tersebut telah menjelskan kejadian awal alam semesta. Teori tersebut menjelaskan bahwa alam semesta awalnya tersusun sebuah titik yang sangat rapat, padat dan panas, yang di sebut titik singularitas, yaitu sebuah titik yang tidak terdefinisikan. Bukti dari teori ini ialah gelombang mikrokosmik di angkasa dan juga dari meteorit. Awan dan debu yang meledak yang terdiri dari hidrogen, sehingga dapat dikatakan bahwa hidrogen adalah unsur pertama ketika dukhan berkondensasi sambil berputar dan memadat.
 Sehingga terjadi sebuah perubahan  wujud hidrogen yang  mengikuti persamaan E=mc2,  besarnya energi yang dipancarkan  sebanding dengan  massa atom hidrogen yang berubah. Selanjutnya, angin dan bintang menyembur dari kedua kutub dukhan, yang kemudian menyebar dan menghilangkan  debu yang mengelilinginya. Sehingga,dukhan yang tersisa berbentuk berupa piringan, kemudian membentuklah galaksi. Oleh sebab itu dapat dikatakan bahwa alam semesta yang kita kenal sekarang ini bagaikan kapas, terdapat bagian yang kosong dan bagian yang terisi.
2.          Masa 2 (An-nazi’at ayat 28) Pengembangan dan Penyempurnaan
هَا سَوَّفَاسَمْكَهَا رَفَعَ

Dia meninggikan bangunannya lalu menyempurnakannya,
Dalam ayat 28 terdapat dua poin pokok yaitu kata “meninggikan bangunan” dan “menyempurnakan”. Kata “meninggikan bangunan” disini hanya dapat dianalogikan sebagai alam semesta yang mengembang, sehingga galaksi-galaksi saling menjauh dan langit terlihat makin tinggi.
Adapun kata “menyempurnakan” menunjukkan bahwa alam semesta tidak serta merta terbentuk dalam artian terbentuk secara kebetulan, melainkan dalam proses yangterus menerus berlangsung. Oleh sebab itu sudah tidak heran lagibahwa terjadinya alam semesta ini merupakan suatu hal yang luar biasa dan menjadi pembicaraan yang aktual oleh para pencinta sains.
3.          Masa 3 (An-nazi’at ayat 29) Pembentukan Tata Surya termasuk  Bumi
ضُحَاهَا وَأَخْرَجَ لَيْلَهَا وَأَغْطَشَ

dan Dia menjadikan malamnya gelap gulita dan menjadikan siangnya terang benderang.
Di dalam surat An-nazi’at ayat 29 ini saya menggaris bawahi tentang penyebutan bahwa Allah menjadikan malam yang gelap gulita dansiang yang terang benderang. Sehingga dapat ditafsirkan bahwa penciptaan matahari sebagai sumber cahaya dan bumi yang berotasi sehingga terjadilah pergantian siang dan malam. Dalam pembentukan tata surya banyak sekali yang memperkirakan bahwa pembentukan tata surya seperti pembentukan bintang yang relatif kecil, kira-kira sebesar orbit Neptunus. Prosesnya sama seperti pembentukan galaksi seperti di atas, hanya ukurannya lebih kecil. Akan tetapi perkiraan diatas masih relatif kebenarannya.
4.          Masa 4 (An- nazi’at ayat 30) Awal  Mula Daratan Bumi
دَحَاهَا ذَٰلِكَ بَعْدَ وَالْأَرْض
Dan bumi sesudah itu dihamparkan-Nya.
Sebagaimana dalam surat An-nazi’at ayat 30 bahwa disana terdapat kata-kata penghamparan, para ahli tafsir mengartikan penghamparan adalah pembentukan super kontinen pangaea di permukaan Bumi. Perlu diketahui pula antara masa 3 dan 4 ada kesesuaian dengan surat-surat lain yang berhubungan dengan proses penciptaan alam semesta salah satunya adalah surat Al-fusshilat ayat 9 yang artinya:
“ Katakanlah: ‘Sesungguhnya patutkah kamu kafir kepada yang 
menciptakan bumi dalam dua masa dan kamu adakan sekutu-sekutu bagi-Nya?’ (Yang bersifat) demikian itu adalah Rabb semesta alam”.
5.    Masa 5 (An-nazi’at ayat 31) Pengiriman air ke Bumi melalui komet
وَمَرْعَاهَا مَاءَهَا مِنْهَا أَخْرَجَ
Ia memancarkan daripadanya mata airnya dan (menumbuhkan) tumbuh-tumbuhannya.
Pada ayat ke 31 dapat diartikan bahwa di Bumi belum terdapat air ketika mula-mula terbentuk. Jadi, ayat ini menunjukan evolusi Bumi dari tidak ada air menjadi ada air. Lantas darimana datangnya air? Air diperkirakan berasal dari komet yang menumbuk Bumi ketika atmosfer Bumi masih sangat tipis. Unsur hidrogen yang dibawa komet kemudian bereaksi dengan unsur-unsur di Bumi dan membentuk uap air. Uap air ini kemudian turun sebagai hujan yang pertama.
Bukti bahwa air berasal dari komet, adalah rasio Deuterium dan Hidrogen pada air laut, yang sama dengan rasio pada komet. Deuterium adalah unsur Hidrogen yang massanya lebih berat daripada Hidrogen pada umumnya. Karena semua kehidupan berasal dari air, maka setelah air terbentuk, kehidupan pertama berupa tumbuhan bersel satu pun mulai muncul di dalam air.
5.          Masa 6 (An-nazi’at ayat 32-33) Proses Geologis Serta Lahirnya Hewan dan Tumbuhan
أَرْسَاهَا وَالْجِبَالَ
Dan gunung-gunung dipancangkan-Nya dengan teguh,
وَلِأَنْعَامِكُمْ لَكُمْ مَتَاعًا
(semua itu) untuk kesenanganmu dan untuk binatang-binatang ternakmu.
Dalam ayat di atas terdapat kata “gunung-gunung diguncangkan dengan teguh” para ahli tafsir menfsirkan bahwa setelah penciptaan daratan dan pembentukan air baru terbentuklah gunung, seiring dengan itu pula muncullah pertama kali tumbuhan. Setelah gunung terbentuk kemudian terciptalah hewan dan akhirnya manusia sebagaimana disebutkan dalam ayat yang ke-33.

BAB III

PENUTUP

A.     Kesimpulan

               
Bahwasanya  alam semesta terjadi pada tahun yang lampau  bersamaan dengan berbagai letusan besar seperti teori Teori dentuman atau teori ledakan,Teori ekspansi dan kontraksi dan Tata surya terbentuk dari awan gas dan debu yang berputar lalu memadat menjadi bola dengan suhu yang panas Dan bersinar lebih kurang lima miliar tahun yang lalu dan teori-teori lainnya.
Penciptaan alam semesta menurut Al-Qur’an salah satunya adalah menjelaskan bahwa alam semesta terbentuk melalui enam masa,  seperti terkandung dalam surat al,a’raf ayat 54,
Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, lalu Dia bersemayam di atas 'Arsy. Dia menutupkan malam kepada siang yang mengikutinya dengan cepat, dan (diciptakan-Nya pula) matahari, bulan dan bintang-bintang (masing-masing) tunduk kepada perintah-Nya. Ingatlah, menciptakan dan memerintah hanyalah hak Allah. Maha Suci Allah, Tuhan semesta alam.



DAFTAR FUSTAKA


Adminarto, A.Gunawan. 2009.menjelajahi bintang,galaksi dan alam semesta,. Eds.2Yogyakarta:Kansius.
Hartono. 2007.Geografi Jelajah Bumi dan Alam semesta. Cet.1.Bandung:Citra Praya.
NurHidayat,Mawardi-Ir i, 2007,IAD,ISD,IBD, Bandung: CV Pustaka Setia.
Syahmuharnis dan Harry Sidharta, 2006Transcendental Qoeutien Jakarta: Republika,



[1]  Mawardi-Ir Nur Hidayati,IAD,ISD,IBD,(CV Pustaka Setia,Bandung:2007)h.27-28
[2] Hartono,Geografi: Jelajah Bumi dan Alam semesta,(Bandung:Citra Praya, Cet.1,2007) hal.28-29
[3] A.Gunawan Adminarto, menjelajahi bintang,galaksi dan alam semesta,(Yogyakarta:Kansius,Eds.2,2009) hal 128
[4] Ibid,hal .129
[5] Syahmuharnis dan Harry Sidharta,Transcendental Qoeutien(Jakarta:Republika,2006)hal.72

No comments:

Post a Comment

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN KOPERATIF DALAM PEMBELAJARAN FIQIH

  BAB I PENDAHULUAN A.      Latar Belakang Salah satu strategi yang dapat diterapkan dalam pembelajaran di kelas adalah pembe...